maniax1845Avatar border
TS
maniax1845
LSI Tak Berani Dibubarkan jika Surveinya Salah
TKP1
TKP2
TKP3




JAKARTA - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) tidak berani menerima tantangan Puskaptis. Tantangan yang dimaksud adalah membubarkan diri jika hasil quick count Pilpres 2014 mereka tidak sesuai dengan hasil resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang akan diumumkan pada 22 Juli.

Ketika ditanya wartawan perihal berani atau tidak menanggapi tantangan membubarkan diri Peneliti LSI, Aji Alfarabi mengelak. “Kami perusahaan dari tahun 2004, kami juga harus menjaga kredibilitas kami di internal,” kata Aji, Sabtu (12/7/2014).

Dia juga tidak menjawab ketika ditanya apakah pertaruhannya terlalu besar jika survei yang dimilikinya ternyata salah. “Bukan berarti yang berani itu benar,” kata Aji.

Aji dalam diskusi yang berlangsung hari ini mengakui bahwa LSI terikat kontrak politik dengan Jokowi-JK. Dia menolak untuk menyebutkan berapa besar nilai kontrak dari capres-cawapres tersebut.

Direktur Eksekutif Pusat Kajian Pengembangan dan Kajian Strategis (Puskaptis) Husen Yazid menantang lembaga survei lainya. Tantangan tersebut hingga saat ini belum ada yang berani menanggapi oleh lembaga survei yang memenangkan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Total ada tujuh lembaga survei dan satu lembaga penyiaran yang menyelenggarakan quick count yang mencatat kemenangan Jokowi-JK, yaitu SMRC, LSI Denny JA, CSIS-Cyrus Network, Litbang Kompas, Indikator Politik, RRI, Populi Center, dan Poltracking.
(ful)

Sabtu, 12 Juli 2014 , 20:16:00
Abraham Samad Tak Percaya Hitung Cepat

JAKARTA - Sikap Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad terhadap hasil hitung cepat alias quick count sudah jelas: tidak percaya.

Setidaknya ada dua alasan mengapa Abraham Samad tidak menggunakan hasil hitung cepat sebagai rujukan. Pertama, karena hasil hitung cepat, khususnya di saat Pilpres 2014 ini, dilakukan oleh lembaga-lembaga yang menjadi bagian dari pemenangan capres.

Kedua, karena lembaga resmi yang menyelenggarakan pemilihan bukanlah lembaga-lembaga survei itu, melainkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Saya rujukannya (hasil Pilpres 2014) real count (yang dilakukan KPU). (Lembaga yang melakukan) quick count sudah berpihak," ujarnya di kantor KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Jumat (11/7).

Selain itu, Samad juga yakin kanidat capres-cawapres dan tim pendukung mereka tidak akan mengintervensi KPU.

Dia menegaskan, sejauh ini belum melihat indikasi kecurangan di KPU. (rmo/jpnn)

Real Count, Prabowo-Hatta Menang dengan Selisih 7%
Sabtu, 12 Juli 2014 - 20:02 wib | Angkasa Yudhistira - Okezone

AKARTA - Salah satu tim pemenangan Prabowo-Hatta, Marwah Daud Ibrahim, menyatakan, updated real count yang dilakukan jajarannya terus menunjukkan tren positif ke arah kemenangan.

Dari hasil real count koalisi Merah Putih Polonia, higga pukul 13.15 WIB, jumlah suara masuk mencapai 89.003.974.

"Nomor Urut 1 memperoleh 45.871.756. (51,54%). Dan nomor urut 2, 43.132.218. (48,46%)," ujar Marwah dalam pesan singkatnya kepada Okezone, Sabtu (12/7/2014).

Tak hanya itu, ia pun mengklaim, hasil real count Kartanegara Centre menunjukkan pasangan Prabowo-Hatta menang atas pesaingnya dengan selisih suara 7 persen. "Persentase sekira 54% Prabowo-Hatta dan 46% Jokowi-JK," terangnya.

Sementara, data saksi PKS di seluruh TPS, lanjutnya, sudah masuk 90 persen. "Hasilnya 54 persen berbanding 46 persen. Dan data real count Cikeas, 54% banding 46%. “Alhamdulillah, hasilnya semua sama. InsyaAllah Prabowo Hatta menang," tandasnya.
(ful)

komeng : nah loo emoticon-Ngakak emoticon-Blue Guy Cendol (L) , panastak & jasmev gak gajian ?? emoticon-Sorry
Diubah oleh maniax1845 12-07-2014 15:48
0
18.8K
178
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan