Connecticut , USA- Seorang polisi transgender di kota Middletown, telah mengajukan tuntutan melalui Komisi negara Hak Asasi Manusia dan kesetaraan Gender terhadap tempat kerjanya dengan keluhan atasannya di departemen kepolisian melakukan diskriminasi terhadap dirinya karena identitas gendernya.

Perwira polisi Francesca Quaranta, (46) , memulai transisi dari laki-laki ke perempuan sekitar dua tahun lalu, setelah sebagian besar hidupnya menyembunyikan siapa dirinya yang sebenarnya. Ia terlahir sebagai pria dgn nama Frank Quaranta dan bekerja sbg seorang polisi.

Quaranta dipekerjakan pada tahun 2004 setelah menghabiskan delapan tahun sebagai seorang perwira polisi di Polres Rocky Hill. Sampai tahun lalu dia hanya memberitahu beberapa teman dekat - termasuk beberapa di Departemen Kepolisian kota Middletown .

"Selama hampir sembilan tahun, mereka tidak tahu," katanya, tapi begitu ia mulai berani mengaku sbg transgender maka hal-hal berubah dengan cepat. "Itu cukup banyak mengejutkanku ketika semuanya dimulai."

Quaranta telah meminta cuti administratif dibayar sejak Agustus 2013 , ketika dia meminta cuti dari departemen. Dia mengajukan keluhan diskriminasi pada bulan Oktober. Departemen hubungan manusia di kota ini juga melakukan investigasi terhadap klaim Quaranta tentang diskriminasi di tempat kerja.

Pengacara Josephine Miller, yang mewakili Quaranta, mengatakan kota belum mengajukan tanggapan terhadap keluhan kliennya.

"Hal yang bijaksana bagi mereka untuk melakukan akan untuk menyelesaikan [intern] penyelidikan," kata Miller. "Kami ingin memiliki dia kembali bekerja secepat mungkin."

Walikota Daniel Drew mengatakan ia dan Kepala Polisi William McKenna masih mendalami kasus ini.

"Petugas Quaranta adalah seorang perwira yang baik dengan catatan yang baik," kata Drew. "Dia dipersilahkan untuk datang kembali setiap saat."

Quaranta dan pengacaranya mengatakan mereka sedang menunggu kota untuk menyelesaikan investigasi sebelum ia kembali bekerja.

Quaranta tumbuh di Bridgeport sebagai Frank Quaranta, ia menjalani kehidupan ganda. Tahun 1980-an bukanlah waktu yang ideal untuk keluar sebagai transgender, katanya.

Dia tahu sejak awal bahwa ia merasa lebih seperti seorang gadis dari anak laki-laki, katanya, tetapi merahasiakannya sampai umur 20-an dari semua teman-temannya.

Dia terus secara sembunyi memakai pakaian wanita dan makeup di rumah teman dan hanya merasa seperti dirinya ketika dia berpakaian sebagai seorang wanita, katanya.

Quaranta menikah dgn seorang wanita pada usia 25 thn, namun pernikahan itu tidak berlangsung lama ,


Sampai saat itu, Quaranta mengatakan, hidupnya stres dan rumit.

"Kau bukan orang yang Anda inginkan," katanya. "Kau terjebak. Kau terjebak dalam dunia salah." kata Quaranta menirukan nasehat atasannya yg membuat dirinya merasa mendapat diskriminasi verbal.

Dalam sebuah wawancara dengan reporter setempat, atasan Francesca , termasuk McKenna, awalnya tampak mendukung ketika dia berubah sebagai wanita transgender, tapi lingkungan kerja nya secara bertahap berubah sampai, katanya, mencapai titik di mana dia merasa sedang dilecehkan dan didiskriminasikan.

" atasannya katanya berulang kali menegur mengenai penampilan wig-nya, kuku warna , anting-anting dan dugaan pelanggaran peraturan departemen lain yang petugas wanita lainnya tidak dikenakan." keluh Francesca


kasus unik ini mendapat perhatian serius hingga tingkat walikota setempat yang jika berlarut-larut akan memicu sentimen LGBT (Lesbian , Gay , Biseks , Transgender ) yg lebih luas di kalangan publik Amerika Serikat .

Dimana negara itu sedang memperjuangkan kesetaraan hak bagi semua tanpa memperdulikan latar belakang termasuk pernikahan antar sejenis .

Diperkirakan ada ribuan LGBT di Amerika Serikat yg bekerja di bidang yg selama ini selalu didominasi kaum pria seperti kemiliteran atau kepolisian , namun biasanya mereka menutup rapat-rapat identitas sebenarnya.