Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

deroootzsAvatar border
TS
deroootzs
Apa kata sains, Apakah benar cinta itu buta?

Pernahkah gejala-gejala ini mengejutkan agan atau aganwati? Debaran jantung yang tidak menentu, setruman listrik yang semu, perasaan yang bercampur aduk, kehilangan kata-kata, tersipu-sipu karena salah tingkah, pulsa yang membengkak hingga status facebook yang mengundang puluhan komentar. Ah, agan ama aganwati pasti tahu bagaimana rasanya. Siapapun akan mengakui jatuh cinta memang begitu menakjubkan.

Kolaborasi Akbar Kimia Cinta
Para psikolog menyatakan, hanya butuh 90 detik hingga 4 menit untuk membuat anda menggandrungi seseorang. Helen Fisher dari Rutgers University membagi perjalanan sang cupid menjadi 3 tahap yaitu hasrat ( lust ), daya tarik (attraction) dan terikat (attachment). Nah, inilah wajah asli sang cupid menampakkan dirinya. Bukan mahkluk bersayap yang biasanya menghiasi kartu valentine. Namun, dibalik fenomena cinta, ada sekelompok senyawa yang bertanggung jawab meracik reaksi kimia untuk membuat anda “mabuk kepayang”.

Pada tahap awal, hormon testosteron pada pria dan estrogen pada wanita bekerja sama menggelar karpet merah untuk menyambut datangnya cinta setelah masa pubertas. Memasuki tahap daya tarik, muncullah adrenalin, dopamine dan serotonin yang membawa sensasi. Dan di babak terakhir, setelah pasangan tersebut menikah, hadirlah oksitosin dan vasopressin untuk membuat mereka lengket bak perangko hingga maut datang memisahkan.

Kronologis Perjalanan Cinta
Benarkah cinta hadir pada pandangan pertama? Sekilas kelihatannya memang demikian, tetapi kurang tepat. Fakta ilmiah menunjukkan cinta datang lewat “hidung”. Awalnya, wanita mengeluarkan zat kimia feromon, yang dihasilkan selama masa ovulasi. Feromon ini akan “tercium” lewat hidung lawan jenisnya. Sebaliknya nada suara pria yang berat dan penuh percaya diri dapat menarik perhatian wanita karena mengandung kadar testosteron.

Setelah feromon terdeteksi, adrenalin akan memacu detak jantung anda. Kemudian dopamine akan bereaksi untuk memberikan perasaan bahagia yang tak terlukiskan. Bahkan, efek dari zat “ pleasure chemistry” ini, hampir setara dengan efek “fly” yang ditimbulkan oleh kokain sehingga energi tubuh meningkat, sulit tidur dan menginterupsi selera makan.

Selanjutnya giliran serotonin yang membuat anda terobsesi untuk terus memikirkan sang pujaan hati. Dr.Donatella Marazziti, Psikiatri dari University of Pisa mengadakan survei terhadap sampel darah dari 20 pasangan yang sedang jatuh cinta. Ia menemukan kadar serotonin yang tinggi hingga hampir menyamai level terendah dari obsesi kompulsif.

Akhirnya, setelah sebuah cincin melingkar di jari manis, zat oksitosin dan vasopressin akan bekerja keras untuk mempertahankan kesetiaan. Oksitosin juga memperkuat ikatan batin antara ibu dengan bayinya yang baru lahir dan merangsang reproduksi ASI. Prof.Dianne Witt dari New York melakukan eksperimen dengan menghentikan pasokan oksitosin alami pada tikus. Hewan pengerat itu langsung menunjukkan gejala menolak anaknya. Sebaliknya, ketika oksitoksin disuntikkan pada tikus betina yang belum bereproduksi, ia tiba-tiba menjadi protektif dan menyayangi anak-anak tikus yang lain.

Mengapa Cinta Itu Buta?
Menurut Ellen Berscheid, seorang psikolog cinta, dua orang yang baru jatuh cinta akan menganggap pasangannya sebagai sosok yang sempurna. Mereka akan melihat kelebihan sang kekasih dengan kaca pembesar dan mengabaikan kelemahannya. Tidak heran, inilah hasil kerjasama dopamine dan serotonin. Secara ilmiah, kebutaan adalah tahap alami untuk memasuki langkah selanjutnya, membuka gerbang bagi oksitosin untuk bekerja pasca hari pernikahan.

Hehehe sekian deh thread pertama ane maklum masih newbie.
0
2K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan