Mantan Ketua DPR Akbat Tandjung menyindir Capres Joko Widodo tak memberikan jawaban relevan perihal penjualan Indosat saat Megawati berkuasa. Ia menegaskan itu usai debat capres yang berlangsung Minggu (22/6) malam kemarin.

"Itu sebetulnya tadi dia tanya selalu dikaitkan dengan krisis, padahal Indosat tahun 2001 sedangkan krisis moneeter (krismon) tahun 98-99. Jadi sebetulnya nggak relevan krisis jadi alasan utama (penjualan Indosat)," terang Akbar Tandjung, Senin (22/6) dalam pesan elektroniknya.

Penjualan aset Indosat, lanjutnya, pada Singapura (Singtel) bukan soal kondisi Indonesia yang saat itu krisis, tapi ada kepentingan di dalamnya. Namun, Akbar tak mengungkap apa kepentingan yang ia maksudkan.

"Di balik itu ada kepentingan kenapa dijual, bukan karena krisis. Dia bayangkan karena ada krisis. Padahal krisisnya tahun 98-99, peristiwanya (penjualan Indosat) tahun 2001 saat Megawati," bebernya.

Akbar mengatakan, tak hanya soal jawaban yang tak relevan, mantan Menteri Orba itu juga menganggap solusi pembelian kembali (buy back, red) Indosat yang akan dilakukan Jokowi jika perekonomian Indonesia tumbuh 7 persen bukan persoalan yang gampang. Pembelian kembali Indosat, menurutnya, bukan persoalan yang gampang.

Sumber



lanjut gan...