Jogja Punya Air Terjun yang Bisa Didaki.. Kereen!!

Tak semua air terjun hanya bisa dinikmati oleh pandangan mata, atau dengan bermain di kolam bawahnya. Curug Banyunibo di Kabupaten Bantul, Yogyakarta bahkan bisa didaki wisatawan. Penasaran?

DI Yogyakarta seakan-akan tak pernah habis untuk dieksplorasi. Tak hanya pantai atau suasananya saja, namun juga tempat-tempat yang unik dan menarik untuk didatangi.

Saya dan teman saya, Creseilla menghabiskan akhir pekan kali ini dengan mengunjungi sebuah tempat baru. Kami berniat mengunjungi sebuah air terjun yang berada di Daerah Pajangan, Bantul, Yogyakarta, Curug Banyunibo namanya. Kami penasaran dengan tempat ini karena dari beberapa review yang kami baca, tempat ini cukup menarik.

Untuk mencapai air terjun ini, kami bertanya pada warga sekitar yang kebetulan lewat untuk memastikan bahwa kami tidak salah jalan. Perjalanan selama kurang lebih satu setengah jam kami tempuh tanpa terasa, hingga kami sampai di sebuah jalan kecil yang akhirnya mengantarkan kami sampai ke curug tersebut.

Kamipun memarkir sepeda motor kami di salah satu rumah warga yang memang dijadikan tempat parkir. Dari tempat parkir ini, suara gemericik air sudah terdengar. "Curug Banyunibo, 100 M," tulisan tersebut menyambut kedatangan kami.

Setelah menyusuri jalan setapak yang lebih sempit lagi, akhirnya kami dapat melihat wujud Curug Banyunibo ini. Keindahan dan eksotisme Curug Banyunibo ini membuat kami kagum. Berbeda dengan air terjun yang lain, Curug Banyunibo ini merupakan curug yang cenderung landai dibandingkan dengan curug lain, dengan debit air sedang.

Air mengalir dari sungai yang tidak terlalu deras dan menuruni bebatuan kapur yang bisa didaki. Eksotisme curug ini juga terlihat dari warna batu kapur yang memang kontras dengan warna sekitarnya. Cahaya matahari yang menerobos pepohonan semakin membuat curug ini berkilau. Indah bukan?

Susunan tebing terasering yang dialiri air sungguh mampu memanjakan mata. Kolam kecil yang berada di bagian bawah air terjun pun terlihat hijau memikat. Sungai kecil yang tak lebih tinggi dari lutut ini terlihat begitu bening dan segar. Satu hal menarik lainnya adalah sungai ini sangat bersih, seakan-akan tidak terjamah sampah warga. Luar biasa!

Ibu pemilik tempat penitipan motor bercerita bahwa meskipun curug ini tidak begitu deras airnya, tapi ia tak pernah kering. Ia juga bercerita, air yang curug tersebut berasal dari sebuah mata air yang berada di bagian atas yang ditemukan oleh Belanda pada waktu masa kolonial.

Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi kami karena bisa dibilang tempat ini juga menjadi bagian dari sejarah yang masih bisa dinikmati sampai sekarang.

Perjalanan kali ini cukup menyenangkan dan tidak perlu mengeluarkan biaya yang banyak. Kami hanya harus mengeluarkan biaya parkir sebesar Rp 2.000. Tentu saja nilai itu tidak seberapa dibandingkan dengan apa yang kami dapat. Sungguh pengalaman yang luar biasa!








sumur :
http://travel.detik.com/read/2014/06...ki?v9922021381