murnya yang tergolong masih muda, uda harus ngadepin cobaan terbesar dan tersulit di hidupnya. Ayahnya lumpuh karena jatuh dari gedung ketika lagi kerja, belum lagi ibunya juga menderita cacat mental setelah struggling yang panjang sama penyakit ganas bernama meningitis, ketika Shijun masih kecil. Tapi, meskipun Guo Shijun menghabiskan hampir sepanjang usianya untuk merawat orang tuanya, ia bisa tetep ngelanjutin kuliahnya di universitas ternama. Dan sekarang dia sedang berjuang untuk kelulusannya disana.

Agan, kalian pernah dipaksa untuk memilih sesuatu yang berat? Si Shijun yang masih kuliah, harus mampu memutusin 2 hal yang sulit. Pilhannya, memilih untuk ngelanjutin kuliahnya atau ninggalin keluarganya gitu aja. Dan tau ngga apa yang dia lakuin? Dia membujuk petinggi-petinggi kampus untuk mengizinkan ayahnya tinggal sekamar dengannya di asrama kampus.

Guo Shijun ngemodif bagian atas tempat tidurnya khusus untuk ayahnya yang lumpuh. Jadi, dia bisa dengan mudah untuk ngecek dan ngasuh ayahnya.



Kakek dan neneknya yang sementara merawat ibunya, ketika si Guo Shijun harus merawat ayahnya.



Ngga ada yang nyalahin ataupun melarang untuk ninggalin ayahnya sejenak, namun anak ini tetep memilih untuk merawat ayahnya dan berjanji untuk tidak meninggalkan beliau.



Guo Shijun membayar kuliah dengan bantuan dana dari keluarga dan teman-teman nya (sekitar $3400). Dia juga berhasil mendapatkan beasiswa di kampus tetapi meskipun begitu ia tetep ngga pernah berhenti untuk bekerja keras.



Dia tahu hidup ini ngga mudah. Dan dia tau, dia masih memiliki harapan, apabila ia terus berjuang sekarang.

“I think once I graduate things will get much better.” kata dia.

So, mumpung mereka masih hidup, ayok segera peluk kedua orang tua kalian, gan! Love them, hugs them, care to them. Selamat tercerahkan!

BUKAAAA DONG GAAAAAAN~


agan yang kece dan budiman jangan lupa bagi