Numpang bikin Thread lagi neh mimin momod.

Ini waktu ane pengalaman ke PT Freeport Indonesia yang di Papua kemarin nih..



Perjalanan dimulai dari Rabu, 23 April. Ane ke sana naik pesawat khusus Freeport dan keluarganya, Airfast. Cek in di Halim dari jam 4 subuh dan terbang jam 6. Transit sebentar di Makassar dan akhirnya landing di Mozes Kilangin, Timika jam 3 sore waktu setempat.

Selama tujuh hari di sana, yang paling berkesan adalah kunjungan ke Insitut Pertambangan Nemangkawi (IPN). Di sana, ane sama rombongan disambut Pak Agus selaku ketua dari IPN itu.


Institut Pertambangan Nemangkawi alias IPN ini adalah salah satu bentuk kontribusi Freeport Indonesia di bidang pendidikan. Meski terbuka untuk umum, institut ini mengutamakan penerimaan mahasiswa dari tujuh suku sekitar, mayoritasnya suku Amungme dan Kamoro.


Berbeda dengan institut atau universitas pada umumnya, IPN lebih mengutamakan skill yang dimiliki calon mahasiswanya. Pelajar yang belum bisa baca juga boleh masuk asalkan lulus seleksi. Sebagai dasar, mereka akan diajari membaca, menulis, dan Bahasa Inggris. Umumnya sekitar tiga bulan para pelajar sudah menguasai dasar-dasar itu. Jurusan yang bisa dipilih cukup beragam, ada 11 jurusan termasuk Administrasi.

Sebagai tempat untuk menyiapkan para ahli praktis di bidang pertambangan, IPN juga dilengkapi alat-alat pelatihan. Simulator mulai dari dozer sampe haul truck lengkap! Dan ini mirip banget sama kalau kita menaiki kendaraan aslinya. Jangan takut, tiap simulator dibimbing sama satu instruktur, jadi wawasan tentang kendaraan tambang dan lingkungan yang dihadapinya juga bertambah.



Selesai nyoba simulator, ane dan rombongan diajak melihat-lihat ruangan lainnya. Ada ruang bengkel yang luas, alat-alatnya juga lengkap. Bahkan mesin haul truck yang baru dibongkar ada.
Lanjut lagi ke gedung perkakas. Ini termasuk ruangan baru di IPN. Pengamanan untuk ruangan ini super ketat.


Ane sama rombongan juga diajak melihat ruang operator simulator. Ruang ini dibagi dua jenis, untuk senior dan junior. Ruang senior dibuat menyerupai underground simpang empat. Kalau yang buat junior agak lebih simpel, jalurnya lurus. Junior atau pemula ini baru diajari caranya memajumundurkan kendaraan sampai lancar dan nggak boleh nabrak tembok.

Terus setelah lulus mereka jadi apa? Bisa jadi karyawan Freeport doong… Selain itu, IPN juga menjalin kerjasama dengan ITB buat rekrutmen setelah lulus. Perwakilan dari Unisba yang kemarin satu rombongan sama ane juga tertarik buat bekerja sama nih. Semoga bisa terlaksana deh!
Yang bikin salut banget dari Freeport Indonesia ini adalah budaya safetynya yang bener-bener dijunjung tinggi. Setiap masuk mobil, sabuk pengaman otomatis harus langsung dipakai. Nggak Cuma buat supir, penumpang yang duduk di belakangnya juga harus. Dan selama kunjungan ke IPN, ane dan rombongan dilengkapi peralatan keamanan mulai dari safety vets, helm, kacamata, sampai sepatu boot. Perlu banget nih diterapin di semua industri terutama yang punya resiko keamanan tinggi!





Pokoknya nih gan, Freeport Indonesia keren banget deh! Beda banget sama yang sering diomongin selama ini. Kalo nggak percaya, coba aja liat langsung ke sana.


Thread lain perjalananan ane ke Papua Menyusul yak yang di Grasberg


BONUS