Sekretaris Jenderal (Sekjen) FITRA Yenny Sucipto menyebutkan sektor pajak merupakan lahan basah yang dapat dimainkan oknum pajak untuk memperoleh keuntungan. Ini sangat jelas terlihat setelah kasus Gayus, kemudian Hadi Poernomo.

“Artinya tidak hanya pegawai level bawah yang bermain, tetapi sekelas dirjen ikut main di dalam lahan ini,” katanya kepada HARIAN NASIONAL di Jakarta, Rabu (23/4).

Yenny menyebutkan, pada tahun 2012 terdapat potensi pajak sekitar Rp 500 triliun yang tidak dapat ditarik. Dari jumlah tersebut, Rp 400 triliun dilarikan para wajib pajak ke luar negeri. Sisanya Rp 100 triliun tidak tertagih.

“Tidak tertagih itu salah satu penyebabnya adalah proses deal-deal-an antara wajib pajak dengan oknum pajak yang sudah akrab,” tuturnya.

Menurut Yenny, mengindikasikan permainan dalam pajak dilakukan berjamaah dari yang bawah hingga atas. Karena pajak banyak jenisnya, sementara pengawasan tidak ada yang seharusnya justru ditambah ketika kasus Gayus terkuak.

Dia mengatakan dorongan untuk transparansi dan akuntabilitas perpajakan masih rendah. “Ini dimanfaatkan oknum-oknum tersebut,” tuturnya.

sumber gan: http://goo.gl/oFz6F5