kicaupemiluAvatar border
TS
kicaupemilu
Mengapa Publik Menolak Pemimpin Poligami
emoticon-Shakehand2SELAMAT SIANG AGAN2 SEKALIAN emoticon-Shakehand2


Beberapa hari kemaren, ane bikin tulisan di sini tentang hashtag yang rame di twitter. nah, sekarang ane coba lanjutin deh pembahasannya, soalnya banyak banget pro dan kontra di trit ane sebelumnya. berikut ulasnnya yang juga ane media - media lain.

Beberapa hari ini muncul pemberitaan di beberapa media online yang tentang fenomena hestek #PemimpinJanganPoligami dan #TolakPartaiPoligami. Dalam beberapa hari hestek tersebut menjadi Trending Topic Indonesia (TTI) di Twitter. Bahkan #TolakPartaiPoligami sempat menembus Trending Topic Worldwide (TTWW) dan disuarakan oleh banyak pengguna twitter. Apakah ini menjadi satu bukti bahwa masyarakat kita memang cenderung tidak suka dan menolak Pemimpin yang melakukan poligami.

Mari sejenak kita memutar memori ke beberapa tahun lalu. Tentu kita masih ingat fenomena poligami yang dilakukan oleh Ustad AA Gym. Ustad A’a Gym, yang yang dikenal dengan Managemen Qalbu-nya, banyak menulis buku, setiap hari masuk TV, dakwahnya hampir diterima berbagai kalangan bahkan instansi pemerintahan. Namun ketika beliau memutuskan untuk menikah lagi dengan janda muda dan cantik, Alfarini Eridani, kondisi menjadi berubah. Sehari setelah beliau mengumumkan poligaminya, mulai terjadi boikot lewat SMS oleh publik. Kegiatan dakwahnya mulai sepi peminat dan sekarang namanya sudah jarang terdengar. Publik seperti marah dan “menolak” ceramahnya. Pengajiannya perlahan kian sepi dan bahkan setelah itu nama A’a Gym hilang dari publik. (sumber: Wikipedia).

Contoh berikutnya adalah ketika Anis Mata, salah satu Pemimpin Partai Islam di Indonesia juga mempublikasikan bahwa dirinya juga melakukan Poligami dengan seorang wanita cantik asal Hungaria. Pemimpin tersebut kedapatan sedang berjalan-jalan dengan anak-anak dan ditemani istri mudanya. Tidak terlihat keberadaan istri pertama dalam foto yang sempat dipublish di salah satu media online besar Indonesia. Sontak fenomena tersebut menimbulkan gejolak dan Pro-Kontra di kalangan Politisi dan masyarakat umum.

Meskipun ada yang bilang, poligami tidak dilarang agama, Nabi juga poligami dan istri juga menyetujui, publik tetap menolak. Dalam pandangan publik, mereka senantiasa mengharapkan sosok ustad atau pemimpin ideal, tidak banyak melakukan kedosaan dan dapat memberikan keteladanan. Rakyat dan konstitusi Amerika yang sangat liberal dalam segala hal termasuk kebebasan seksual sekalipun mengecam bila itu dilakukan oleh para pimpinannya. Presiden Amerika dari Partai Demokrat hanya berciuman dengan sekretarisnya, ia disidang publik dan hampir saja dilakukan pemecatan. Presiden bagi rakyat Amerika adalah simbol dari negaranya, dia harus ideal tidak boleh ada cacat moral meskipun di kalangan umum adalah kewajaran.

Dengan kata lain di mata rakyat Indonesia, para pemimpin publik yang kimpoi lebih dari satu adalah cacat moral diukur dari sosok mereka sebagai pemimpin, bukan rakyat biasa. Mereka adalah orang-orang yang tidak mampu mengendalikan dorongan syahwatnya dalam melihat wanita cantik. Bila mereka beranggapan dan menjadikan perilaku Nabi sebagai pijakan melakukan poligami, tentu kita harus bertanya-tanya lagi karena motif dan realitas yang mereka lakukan sangat berbeda dengan poligami Nabi.

Allah secara umum tidak melarang orang menikah lebih dari satu, dengan catatan poligami dijalankan dalam kondisi-kondisi yang spesifik, tapi itu tidak berlaku bagi seorang pemimpin atau pejabat tinggi. Memang dalam Al-Quran, Allah tidak menulis pengecualian itu tapi dengan akal sehat dapat diketahui kemudhorotan atau dampak negatifnya seorang pemimpin berpoligami. Fenomena seorang pemimpin yang gemar mengkoleksi wanita-wanita cantik sebagai istrinya, hanya terjadi di pemerintahan yang bersifat kerajaan. Dan kita semua tahu sistem itu telah ditinggalkan oleh orang-orang yang menggunakan akalnya karena terbukti tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Kenapa publik Indonesia yang juga mayoritas Islam tidak menyukai pemimpinnya menikah lebih dari satu dengan wanita-wanita cantik (kasus-kasu di atas). Secara tinjauan psikologis ada beberapa hal dan sudah berada di ambang bawah sadar di antaranya adalah:

Quote:

Dari uraian di atas, bisa kita ambil sebuah kesimpulan bahwa secara umum, psikologi publik masih tidak setuju dan antipati terhadap seorang pemimpin yang melakukan poligami karena dianggap pemimpin tersebut egois (lebih mementingkan nafsu pribadi daripada memikirkan masalah rakyat). Sehingga menjadi wajar bila kedua Hashtag di atas, yaitu: #PemimpinJanganPoligami dan #TolakPartaiPoligami menjadi Trending Topic Indonesia bahkan dunia.

nah gimana gan??

jangan lupa komen gan. emoticon-2 Jempol

terima ksih...
0
6.2K
115
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan