NEFOSNEWS, Jakarta – Benarkah jika Prabowo diduetkan Risma berpotensi taklukkan Jokowi? Padahal rencana Risma mundur dari Wali Kota Surabaya masih wacana. Namun, Gerindra sudah tergoda menggandengnya.

Sejauh ini, Pilpres 2014 masih menjagokan Jokowi. Meski sempat diserang isu banjir, Gubernur Jokowi masih merupakan capres dengan elektabilitas tertinggi berdasarkan sejumlah survei.

Prabowo Subianto – capres Partai Gerindra-- sempat dua kali menaklukkan Jokowi dalam survei. Namun, itu berdasarkan hasil lembaga survei yang sama. Sebaliknya Jokowi, acap kali mengalahkan Prabowo dalam berbagai hasil lembaga survei nasional.

Selama ini banyak pihak yang ingin mencarikan lawan sepadan bagi Jokowi dalam Pilpres 2014. Tujuannya guna mencipta demokrasi yang sehat. Dan nama Wali Kota Tri Rismaharini ternyata, dua kali terpilih menjadi kandidat kuat guna melawan Jokowi. Yakni berdasarkan riset Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia dan riset Komunike Bersama Peduli Indonesia (KBPI).

Aneh. Seolah percaya pada dua hasil riset itu, Gerindra pun tergoda menggaet Wali Kota Surabaya tadi. Isyarat itu datang para kader Gerindra baik dari pusat hingga daerah.

"Prabowo-Risma itu pasangan ideal, integritas Risma baik dan jejak rekam bersih," ujar Habiburokhman, Ketua DPP Partai Gerindra, di Kantor DPP Gerindra, Jalan Harsono, Jakarta Selatan, pada Rabu (19/2/2014).

Hal senada terlontar dari Soepriyatno, Ketua DPD Partai Gerindra Jatim. Dia mengingatkan, cawapres yang laik digandeng Prabowo harus figur dan tokoh yang benar-benar mampu menambah suara, pro rakyat dan mempunyai ideologi sebagaimana yang diusung Gerinda.

"Nah, Bu Risma kan salah satu tokoh yang mengusung prinsip kerakyatan. Wajar kalau dia dilirik sebagai salah satu bakal cawapres yang akan digandeng Pak Prabowo," ujar Soeprayitno, Selasa (18/2/2014).

Benarkah Risma bakal digandeng Prabowo? Kata orang kuncinya berada di Prabowo, selaku pendiri dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra. Meski Prabowo belum memberi sinyal apapun, wacana menduetkan Prabowo dengan Risma justru menjadi perbincangan menarik di kalangan peneliti politik. Apalagi, kabar bakal mundurnya Risma dari posisi Wali Kota juga terus merebak.

Gun Gun Heryanto, Direktur Eksekutif The Political Literacy Institute, yakin jika Wali Kota Risma mundur, maka yang paling berpeluang menangkapnya Prabowo Subianto. "Yang paling reasonable adalah Gerindra. Karena Prabowo (Gerindra) adalah lawan kuat PDI-P," kata Gun Gun Heryanto, pada Minggu (23/2/2014).

Hingga kini, menurut Gun Gun, sosok capres yang bisa membayangi elektabilitas Jokowi hanya Prabowo. Sehingga, Prabowo membutuhkan sosok yang bisa menandingi Jokowi dengan karakter mirip Jokowi. Jawaban itu adalah Wali Kota Risma.

"Jika Jokowi maju, pertarungan selesai. Itu kalau tidak ada lawan tanding yang mendekati. Prabowo tidak bisa mengalahkan Jokowi kalau tidak bisa mendapatkan sosok seperti Jokowi yang bertipe pekerja yang merakyat. Prabowo membutuhkan tipikal sosok seperti itu, yaitu Risma," imbuh Gun Gun.

Mengapa Wali Kota Risma bisa membantu Prabowo mengalahkan Jokowi? Wali Kota Risma merupakan sosok yang gemar blusukan, merakyat, sederhana, kerap menjawab “enggak ngerti” seperti Jokowi yang kerap menjawab pertanyaan wartawan dengan “enggak mikir.”

Jadi, keberadaan Wali Kota Risma sudah diperhitungkan di kancah politik jelang Pemilu 2014 ini. “Kalau tidak hati-hati, Risma bisa menjadi bola liar. Kalau tidak terkanalisasi, terlebih kalau Risma sampai mengundurkan diri, partai-partai lain sudah 'wait and see' dengan sikap PDI-P," kata Gun Gun lagi.

Siti Zuhro, pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) juga menilai, jika Wali Kota Risma mundur, sudah tampak sinyal ajakan masuk dari Partai Golkar atau Demokrat.

Namun Zuhro melihat kata kunci itu justru lebih berada di Risma sendiri. "Bila Risma masih nyaman dan tidak merasa tertekan berada di PDI Perjuangan, dia akan berlanjut di partai ini. Tetapi bila Risma tidak tahan lagi dengan situasi yang dihadapi saat ini dan tidak ada respons serius dari PDI-P untuk mencarikan solusi bagi Risma, tidak tertutup kemungkinan Risma akan hengkang dari PDI-P," ujar Siti Zuhro seperti dikutip Okezone, Minggu (23/2/2014).

Merujuk pendapat Siti Zuhro di atas, potensi Wali Kota Risma ini memang laik diperhitungkan di peta politik saat ini. Namun apa itu berarti, Wali Kota Risma ini memang benar-benar pasangan yang pas bagi Prabowo guna menaklukan Jokowi, itu masih perlu diuji.

Yang pasti, jawabannya memang berada pada Wali Kota Risma. Jika dia benar-benar mundur, tentu Wali Kota Risma tinggal memilih akan berlabuh di mana. Belum tentu Risma memilih berlabuh di Gerindra atau di pelabuhan yang mana lagi. Jangan-jangan seperti yang diharapkan Puan Maharani, Wali Kota Risma lebih betah di kandang banteng. Semoga terjaga.