RIMANEWS - Sampai saat ini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum juga melakukan pemeriksaan terhadap Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo. Padahal, Tamsil Sjoekoer, pengacara Akil Mochtar mengatakan, ada rencana transaksi suap sebesar Rp10 miliar yang dilakukan Soekarwo kepada Akil Mochtar untuk memuluskan kemenangannya dalam sengketa Pilkada Jatim di Mahkamah Konstitusi (MK).

Koordinator Gerakan Indonesia Bersih, Adhie Massardi menilai, KPK menerapkan kebijakan khusus kepada orang-orang Demokrat yang dekat dengan SBY.



"Yang dekat SBY dilindungi KPK, tapi kalau tidak dekat ya dihajar," tegasnya, Kamis



Perlu diketahui, permintaan dana sebesar Rp10 Miliar itu, belum sampai ke tangan Akil, karena Akil tertangkap tangan oleh KPK dalam kasus suap Pilkada Gunung Mas.



"Pesan yang dikirim sehari sebelum pak Akil ditangkap, jadi tidak ada penyerahan uang itu," ucap Tamsil Sjoekoer, pengacara Akil Mochtar.



Sjoekoer juga mengatakan, jika KPK sabar dan menunggu sebentar saat itu, mungkin ini (pilkada Jatim) akan lebih heboh, sebab lebih besar dari Gunung Mas. "Kalau dulu KPK nunggu sebentar pasti akan heboh," ucapnya.



Konon, Akil diduga sudah menerima "oleh-oleh" yang disampaikan kepada ZA di rumah Akil di Widya Chandra, sesaat setelah KPK menangkap kader Golkar lainnya, Chairunnisa.(yus/RM/aktual)


Sumber: http://www.rimanews.com/read/2014011...medium=twitter



Tambahan aja gan: Bukannya ane jelek2in KPK. Artinya ya KPK juga manusia gan. Jangan di dewakan sebagai dewa penyelamat. Jadi biasakan kritis, kalo ada apa2 bilang "Ya kan sudah ada KPK, serahkan saja pada mereka". Gimana juga mereka tetap harus kita kawal, KPK kan manusia biasa yg dipilih oleh Kom. III DPR. Rentan suap, kongkalikong, intervensi penguasa dll. Salam anak bangsa!