Aku termenung di sudut jendela kamarku dengan memandangi pesona bulan yang ayu. Malam ini bulan purnama. Sinarnya membiusku seketika. Keindahannya mengingatkan aku pada laki-laki yang pernah menjadi kekasihku 5 tahun yang lalu. Review kenangan yang dulu, senyumannya langsung tergambar dalam ingatan. Cerita masalalu itu pun otomatis diputar kemabali.
Menjalani hubung jarak jauh, Bandung – Indramayu. Laki adalah mahasiswa semester 3 di Universitas swasta Bandung. Dan namaku Wanita, aku adalah siswa kelas satu di sekolah swasta Indramayu. Terpisah jarak, tak membuatku kesepian. Candanya selalu mengiringi hariku, meski hanya via sms, telepon, dan chating. Aa biasa aku menyebutnya. Dia termasuk orang yang pendiam namun agak gila kalau dah kenal deket. Dia bisa sekali menghiburku. Jika aku punya masalah, aku share ke dia. Dia selalu menjadi pendengar yang baik, dan dia juga bisa sekali membuatku melupakan masalahku ketika bareng dia. Dia pun bisa memposisikan dirinya sebagai kakakku. Yah karena memang di lebih tua dariku. Kita beda usia empat tahun.
Malam selasa itu dia tiba-tiba sudah di depan rumahku. Surprise sekali. Dia pulang dari Bandung namun tak memberitahuku. Sebel namun seneng. Malam itu banyak sekali obrolan yang kita obrolin. Seru ngobrol bareng dia. Dia bisa sekali menghidupkkan suasana. Tak sadar jam sudah mmenunjukan pukul 22.00 WIB. Ibu kun sudah memanggilku untuk segera masuk. Masih pengen ngobrol bareng dia sebenarnya. Namun waktu jua lah yang memisahkan. Kemudian dia pamit orang tuaku, Namun dia bilang bahwa besok dia berkunjung lagi.
“Makasih” ucapnya mengakhiri pertemuan itu.
Rabu malam sesuai dengan apa yang dia katakana kemarin. Dia berkunjung lagi kerumahku. Yang pasti aku senang sekali bisa bertemu dia lagi. Ada yang berbeda, Dia membawa tas. Ku kira dia ingin ke mana, namun ternyata tas itu berisikan laptop. Dia ingin nonton bareng bersamaku. Di bawah sinar bulan, berhiaskan bintang-bintang. Kita buat Susana bioskop. Dengan film Twilight yang romantis, dan cuaca yang mendukung. Menciptakan sebuah suasana sangat manis, meski hanya di depan rumah saja. Bahkan tak terhiraukan bahwasannya banyak lalu-lalang orang yang lewat sembari melihat kami yang sedang asik menonton.
Malam itu adalah malam terakhir. Karena esok pagi dia kemabali ke bandung. Dia memanfaatkkan liburan kuliahnya yang dua hari. Hanya untuk bertemu denganku. So sweet pokoknya. Aku merasa paling bahagia di dunia punya kekasih seperti dia. Dia sayang banget sama aku. Dia perhatian, pengertian. Meskipun dia jauh, namun dia selalu ada disaat aku butuh dia. Dan banyak hal yang aku pelajari dari nasehat-nasetnya.

*******
Tepat pukul 00.00 WIB Tanggal 14 September 2010. Dia menelfonku. Hanya ingin mengucapkan Happy B’day padaku. Lantunan-lantunan harapan dia limpahkan dengan ucapan manis. I like to hear that. Karena memang itu pertama kalinya, ada seseorang laki-laki melakukan hal itu padaku. Dia memang bisa banget membuatku tersenyum. Meski dia tak ada pas hari ulang tahunku, karena dia belum liburan. Namun dia janji akan secepatnya pulang jika ada waktu kosong. Dan dia berjanji akan bawakan kado untukku,
Bukanlah kado atau hadiah yang ku harapkan. Karena bertemu dengan dia saja, sudah menjadi kado terindahku. Aku rindu sangat. Tiga bulan tak pernah bertemu. Yah resiko LDR (Long Distance Relationship) harus selalu makan rindu setiap hari. Aku ingin sekali Berbuka puasa bareng dia. Namun memang dia tak bisa pulang bulan itu. Iri sekali ketika melihat pasangan-pasangan yang lain bisa ngabuburit bareng, dan buka puasa bareng. Yah meski begitu, aku sangat menikmati hubungan dengannya. Aku tak pernah sekalipun menyesal memilihnya.

Baca sumbernya lebih lengkap: http://puisi-riyuni.blogspot.com/201...tersakiti.html