Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

munkbelowAvatar border
TS
munkbelow
Uniknya TradisiPinjam Istri di India
ane mw nyoba buat tread
maklum ane mseh newbe


KEPERCAYAAN primitif India
yang mengagungkan anak lelaki
dan menafikan kelahiran
wanita berujung pada
timpangnya jumlah kedua
gender. Hal ini menyiptakan
praktek yang bertentangan
dengan moral, yaitu berkongsi
istri dengan para saudara. Hal
ini terjadi di wilayah utara
India, tepatnya di distrik
Baghpat, hanya sekitar dua jam
dari kota metropolitan New
Delhi.
Adalah Munni, wanita
pertengahan 40-an yang
mengisahkan penderitaannya
menjadi seorang istri dari
suami sekaligus pemuas nafsu
adik-adik suaminya.
"Suami saya dan orangtuanya
bilang, saya harus membagi
diri saya dengan adik-adiknya,"
kata Munni, dikutip dari Daily
Mail.
Dua adik suaminya adalah
bujangan lapuk yang tidak
memiliki istri. Antara lain
disebabkan tidak memadainya
jumlah wanita di desa
tersebut. Munni saat ini punya
tiga anak, hasil hubungannya
dengan suami, dan dua
adiknya.
"Keduanya menggagahi saya
kapanpun mereka mau, siang
atau malam. Jika saya menolak,
mereka memukuli saya dengan
apa saja. Kadang mereka
mengusir saya untuk tidur di
luar, saya juga pernah disiram
minyak tanah dan dibakar,"
tutur Munni.
Setelah tiga bulan menderita,
Munni berhasil kabur, setelah
berpura-pura hendak pergi ke
dokter. Tapi, perempuan yang
telah memiliki tiga putra dari
suami dan ipar-iparnya itu tak
juga melayangkan tuntutan.
Tak Dilaporkan
Munni hanyalah satu dari
puluhan wanita di Baghpat
yang mengalami hal yang
sama. Kasus-kasus penyiksaan
dan penyimpangan ini
kebanyakan tidak dilaporkan
kepada polisi. Wanita-wanita
ini jarang dapat keluar rumah
sendirian, sehingga sulit untuk
kontak dengan dunia luar.
Perempuan dilarang keluar
rumah tanpa ditemani kaum
prianya, apalagi para korban
sering mendapat cemooh
masyarakat. Sehingga tak heran
bila hingga kini banyak ‘Munni’
lain di India.
Berbeda dengan perempuan
modern dan percaya diri yang
bekerja di kota besar seperti
New Delhi, di desa tempat
Munni berada, kaum hawa
dikurung dalam rumah. Mereka
hanya diposisikan untuk
melahirkan anak dan bertugas
membuat rumah nyaman.
Sementara para lelaki bekerja
sebagai petani tebu atau
hanya menganggur dan duduk-
duduk seharian di rumah dan
di bawah pohon. Minum teh
dan merokok, serta saling
membandingkan istri yang
jumlahnya minim.
Warga desa mengatakan
praktek berbagi istri ini
memiliki banyak keuntungan.
Salah satunya adalah
menghindari perpecahan akibat
berebut lahan dan aset di
antara para pewaris keluarga.
Selain itu, praktek ini juga
membebaskan wanita miskin
dengan mengawininya,
mendapatkan nafkah dari
banyak lelaki.
Menurut Bhagyashri Dengle,
direktur eksekutif Children"s
Charity Plan India, mengatakan
praktek ini terjadi akibat
menurunnya jumlah wanita
dibandingkan lelaki.
Kebanyakan warga di India
mengaborsi bayi wanita karena
dianggap tidak berguna di
masa depan.
"Kita harus melakukan sesuai
jika tidak situasi akan
memburuk. Wanita di India
akan semakin berisiko diculik,
dirudapaksa atau jauh lebih
buruk lagi," singkap Dengle.
Menurut sensus India tahun
lalu, saat ini hanya terdapat
858 wanita untuk 1.000 lelaki
di Baghpat. Jumlah wanita
terus menurun. Hal ini juga
terjadi di distrik Haryana,
Punjab, Rajashtan dan Gujarat.
"Di setiap desa, terdapat lima
atau enam bujangan yang tidak
dapat menemukan istri. Dalam
satu keluarga, terdapat tiga
atau empat lelaki yang belum
kimpoi," lanjut Dengle.
Salah satu cara untuk
mengatasinya adalah membeli
pengantin dari distrik lain
seharga 15.000 rupee atau
sekira Rp2,7 juta. Tapi, inipun
hanya membawa penderitaan
kepada kaum wanita, karena
kebanyakan harus kimpoi
dengan lelaki yang berusia
jauh lebih tua.
0
2.8K
27
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan