Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dappcpAvatar border
TS
dappcp
Tugu Nol Kilometer Ada Di Pulau Rondo Juga
JAKARTA, KOMPAS.com - Pulau Sabang dikenal sebagai wilayah terdepan gugusan nusantara Republik Indonesia. Namun dalam perjalanan "100 Hari Keliling Indonesia" Kompas TV, menemukan ada satu pulau yang menjadi terdepan di wilayah barat, yakni Pulau Rondo.
Spoiler for 1:


Cerita perjalanan ke pulau paling barat negeri, yakni Pulau Rondo akan dikisahkan dalam episode keenam penayangan program 100 Hari Keliling Indonesia Kompas TV. Di Pulau Rondo, ujar salah satu tim 100 Hari Keliling Indonesia, Ignatius Dimas Yulianto, juga memiliki Tugu Nol Kilometer layaknya yang ada di Sabang.
Spoiler for 2:


Untuk menuju ke Pulau Rondo, Dimas mengatakan, tim ikut serta bersama kapal patroli TNI dengan waktu tempuh sekitar dua jam dari Sabang. Sesampainya di sana, hanya ditemukan barak-barak TNI yang menjaga daerah perbatasan. "Ramon mutar-mutar di situ (Pulau Rondo). Di sana dia dikenalkan barak TNI, dapur umum, macem-macem," kata Dimas.
Spoiler for 4:


Sebelum berkeliling menyeberang Pulau Rondo dan Sabang, Dimas menceritakan, tim sebelumnya singgah di Aceh. Di Aceh, tim sempat mampir ke kedai kopi. Kedai bernama Kedai Kopi Desa Ayah terkenal dengan julukan Kopi Solong karena berada di daerah Solong.

"Kedai itu terkenal banget di Aceh. Konon katanya waktu konflik di Aceh itu, di Kopi Solong ini TNI, Polri dan warga bisa ngopi bareng. Kalau sekarang biasanya yang sering ngopi-ngopi di situ anak kampus," paparnya.

Setelah dari Aceh, barulah tim menyeberang ke Pulau Weh untuk menuju Kota Sabang. Mereka menyeberang dari Ulee Lheue dengan menggunakan kapal cepat.

"Sampai di Sabang Ramon langsung sewa motor keliling Sabang. Karena Sabang waktu itu sempat menjadi perdagangan bebas jadi masih ditemukan tersimpan mobil-mobil mewah seperti dari Singapura ada di bawah pohon, di jalan-jalan," jelas Dimas.

Berada di Sabang, Ramon juga tak ketinggalan untuk menjamah Pantai Iboih, pantai paling ternama di sana. Namun karena pada saat tim berada di Sabang adalah hari Jumat, mereka tidak mendapat kesempatan menyelami laut Sabang.
Spoiler for 5:

"Waktu kita ke sana kebetulan hari Jumat. Di sana itu ada peraturan kalau hari Jumat enggak boleh snorkeling, diving. Pokoknya nggak boleh masuk ke laut," cerita Dimas.

Karena tak dapat menyelam ke laut, lanjutnya, maka tim dipandu oleh orang lokal bernama Erik mengunjungi Air Terjun Pria Laut.

Perjalanan 100 Hari Keliling Indonesia Kompas TV dimulai dari Jakarta, menuju ke Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua dan Maluku. Setelah itu, tim bergerak menuju Nusa Tenggara, Bali dan Pulau Jawa.
Spoiler for 6:


Dalam menjelajahi bumi nusantara, tim tidak menggunakan maskapai penerbangan komersial. Hanya menggunakan jalur darat, laut dan penerbangan perintis. Tim yang dipandu oleh Ramon Y Tungka sebagai pembawa acar program telah kembali ke Jakarta pada Rabu (3/7/2013) tepatnya di Gedung Kompas TV.

Beberapa kisah perjalanan tim telah dimuat di rubrik Travel Kompas.com. Sementara penayangan perjalanan di Kompas TV setiap Rabu jam 20.00.

SUMBERhttp://travel.kompas.com/read/2013/1...di.Pulau.Rondo
0
3.7K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan