pakdejoyAvatar border
TS
pakdejoy
Mahasiswi UI Dihamili, Saran Aktivis JIL:"Makanya, Kalo ML Illegal, Pake Kondom dunk!

source pic: merdeka.com

Sastrawan Terkenal Hamili Mahasiswi UI, Aktivis JIL Minta Pakai Kondom
30 Nov 2013




itoday – Aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL) Nong Darol Mahmada meminta setiap laki-laki yang ingin berhubungan badan tanpa ikatan pernikahan menggunakan kondom. “Makanya jangan lupa pakai kondom,” kata Nong di akun Twitter-nya @nongadah, Jumat (29/11) menanggapi tindakan sastrawan Sitok Srengenge yang menghamili mahasiswi UI bernisial RW.

Nong juga aktivis perempuan itu mengatakan, laki-laki bisa melakukan vasektomi jika ingin melakukan hubungan badan tetapi malas menggunakan kondom. “Vasektomi aja deh, kalau udah malas atau lalai pakai pengaman,” ujar Nong.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, seorang mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) berinisial RW (22) melaporkan penyair Sitok Srengenge ke Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) pada Jumat dengan tuduhan telah melakukan perbuatan tidak menyenangkan.

“Pelapor sekaligus korban melaporkan Sitok Sunarto alias Sitok Srengenge ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polda Metro Jaya pada Jumat pukul 14.15 WIB,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar (Pol) Rikwanto.
http://www.itoday.co.id/politik/sast...a-pakai-kondom


Diduga rudapaksa Mahasiswi UI, Sastrawan SS Dituntut Tanggung Jawab
01/12/2013 02:00

Liputan6.com, Jakarta : Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (BEM FIB UI) memberikan dukungan untuk anggotanya, R (22), yang mengaku dirudapaksa oleh sastrawan berinisial SS (45) hingga hamil. Perlakuan sastrawan SS dinilai telah melukai moral, hak perempuan, budaya, dan integritasnya sebagai seorang seniman. "Kami mendukung segala bentuk perlawanan yang dilakukan oleh korban sebagai gerakan moral penyadaraan agar tidak ada lagi korban dari kasus serupa di kemudian hari," demikian pernyataan tertulis dari BEM FIB UI, Jakarta, Sabtu (30/11/2013).

BEM FIB UI mengajak seluruh mahasiswa untuk mendukung R. Selain itu, BEM FIB UI menuntut SS bertanggung jawab. "Fokus kita bukanlah pada identitas korban, tetapi pada kejahatan pelaku."

"Ini adalah gerakan moral untuk menyadarkan pelaku dan beberapa budayawan lain yang mempunyai perilaku sama. Ini juga merupakan gerakan untuk menghindari perilaku kekerasan terhadap kaum perempuan yang masih sering terjadi di negeri ini," demikian pernyataan BEM FIB UI.

Mahasiswa fakultas Ilmu Budaya UI, R, telah melaporkan SS ke Polda Metro Jaya. SS dituding tidak bertanggung jawab dan diduga melakukan intimidasi terhadap R hingga hamil 7 bulan.

Soal kasus ini, putri SS yang berinisial LSM menulis dalam blog pribadinya, lairesiwi.wordpress.com. Dalam blog itu, LSM membenarkan hubungan yang dilakukan SS dengan R. Tapi tidak benar bahwa SS merudapaksa R atau memaksanya berhubungan. SS tidak lepas tanggung jawab. Justru, menurut dia, SS mau bertanggungjawab.
http://news.liputan6.com/read/761402...tanggung-jawab

Sitok Srengenge Dipolisikan
Mahasiswi UI yang Dihamili Seniman Sitok Srengenge Depresi
Sabtu, 30 November 2013 00:23 WIB




TRIBUNNEWS.COM - Sitok Sunarto (46), seorang penyair, sastrawan dan budayawan yang lebih dikenal dengan nama Sitok Srengenge, dilaporkan ke Polda Metro Jaya karena telah menghamili RW (22), mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB-UI). Dosen Filsafat UI, Sarasdewi mengaku masih menyimpan pesan pendek (SMS) yang dikirim Sitok Sunarto alias Sitok Srengenge kepada korban. Kepada Sarasdewi, Sitok pun mengakui melakukan pendekatan terhadap korban. Sitok mengaku bersalah lewat SMS. "Saya juga akan menjadi saksi karena sejak awal korban telah datang kepada saya dan bercerita tentang kasus ini. Jadi saya bawa kasus ini dengan dukungan penuh dari kampus, Komnas Perempuan, dan kepolisian. Penyelidikan masih terus berjalan sampai selesai," kata Sarasdewi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (29/11).

Menurut Sarasdewi, perlakuan Sitok sangat merugikan mahasiswanya. Terlebih, korban hamil dan depresi akibat perlakuan Sitok. "Karena kejadian ini, korban mengalami tekanan mental. Terjadi pemaksaan dan perbuatan tidak menyenangkan. Perempuan tidak sepantasnya diperlakukan seperti itu. Kami mendukung apabila kasus ini diproses secara hukum lebih lanjut," katanya. Sarasdewi turut mendampingi RW selama proses pemeriksaan korban di Mapolda Metro Jaya dari pukul 13.00 WIB hingga 15.00.Selain itu, korban juga masih menjalani konseling di Yayasan Pulih, khusus bagi korban-korban pelecehan seksual.
http://www.tribunnews.com/metropolit...ngenge-depresi

Kronologi rudapaksaan Sitok Srengenge Versi BEM FIB UI
Minggu, 01 Desember 2013 10:00:21


Sitok Srengenge

Jakarta - Menyoal musibah yang menimpa salah satu keluarga kami, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (BEM FIB UI) dengan ini ingin meluruskan informasi yang saat ini berkembang secara luas. Tulisan ini kami susun berdasarkan keterangan dari pengacara korban dan beberapa alumni yang terlibat dalam gerakan ini. Salah seorang mahasiswi FIB UI menjadi korban pemerkosaan secara halus dengan intimidasi mental oleh seorang seniman bernama Sitok Srengenge. Desember 2012, ia kenal dengan Sitok sebagai juri salah satu acara melalui hubungan kerja. Maret 2013, Sitok menghubungi korban yang pada saat itu tengah mengerjakan tugas akhir mengenai penelitiaan kebudayaan.

Posisi Sitok sebagai seniman membuatnya berkomunikasi lagi dengan modus membantu pengerjaan tugas tersebut. Sitok mengondisikan dengan berbagai alasan yang ternama sehingga pertemuan berlangsung di kos. Pada kesempatan itulah awalnya Sitok melakukan pelecehan seksual (secara rabaan) secara paksa terhadap korban. Perlu diketahui, korban dikenal sebagai perempuan baik-baik nan lugu yang bahkan belum pernah berpacaran. Ia juga memiliki trauma masa lalu yang membuatnya mudah terpuruk ketika mendapat tekanan. Ketika mendapatkan pelecehan seksual secara paksa, korban mengalami ketakutan dan trauma yang sangat dalam.

Setelah kejadian, Sitok kembali menghubungi korban. Meski tidak dibalas, tetapi Sitok terus menerus melakukan “teror”. Korban yang sedang dalam kondisi terpuruk tidak punya pilihan selain berusaha untuk mengakhiri dengan bertemu langsung. Namun, dalam kesempatan tersebut pelecehan seksual meningkat statusnya menjadi pemerkosaan dengan intimidasi mental. Setelah itu, pemerkosaan dilakukan berulangkali dengan modus yang sama (tekanan mental dan rayuan menjebak).

Beberapa bulan kemudian korban diketahui hamil 4 bulan. Dalam kondisi kebingungan dan hilang arah, korban bercerita kepada salah satu alumni yang juga teman dekatnya. Alumni dan beberapa orang teman selama tiga bulan berusaha menelusuri kejadian sebenarnya. Hal ini berjalan sulit karena trauma korban yang sangat dalam. Belakangan diketahui bahwa korban sempat melakukan beberapa kali percobaan bunuh diri yang berakhir gagal. Sitok berkali-kali sulit dihubungi. Ketika dapat dihubungi, jawaban dari Sitok kira-kira adalah permintaan diam dan larangan menyebarkan informasi karena akan merusak nama baik Sitok.

Berdasarkan hal-hal di atas, BEM FIB UI mendukung korban yang masih menjadi bagian dari keluarga besar mahasiswa FIB UI. Perlakuan tidak pantas dan patut diduga sebagai perbuatan pidana asusila serta sikap tidak bertanggungjawab yang dilakukan oleh Sitok karena melukai moral, hak perempuan, masyarakat seni budaya, dan integritas pelaku sebagai seorang seniman yang sejatinya menjadi teladan dan paham akan budaya Indonesia.

Kami mendukung segala bentuk perlawanan yang dilakukan oleh korban sebagai gerakan moral penyadaraan agar tidak ada lagi korban dari kasus serupa di kemudian hari. Sebagai informasi, selain korban juga ada beberapa orang lain yang didekati oleh Sitok dengan modus yang sama. Di luar sana, entah siapa lagi yang menjadi korban Sitok dan orang-orang yang berperilaku serupa?

Menjawab pertanyaan beberapa pihak yang menanyakan laporan setelah 7 bulan, ada beberapa hal yang harus kembali kami tekankan. Pertama, korban mengalami trauma yang sangat dalam dan hampir tidak dapat berkomunikasi dengan baik karena keadaan psikologis yang sudah lemah sejak awal.
Korban baru dapat bercerita setelah dorongan selama tiga bulan dari teman dan keluarga. Sitok begitu hebat dan sadisnya mampu membungkam korban hingga trauma. Kedua, secara tegas ini adalah perbuatan asusila, bukan sekadar perbuatan tidak menyenangkan. UU di negeri ini belum cukup kuat untuk melindungi hak perempuan yang terlukai.

Ketiga, secara norma, perbuatan ini telah melampaui batas, seorang seniman yang telah berumur melakukan pemerkosaan dengan kekerasan mental kepada perempuan yang seumur dengan anaknya dan melanggar batas norma adat ketimuran. Terakhir, kami ingin mengajak seluruh mahasiswa untuk mendukung korban yang masih merupakan bagian dari keluarga di kampus dan menuntut Sitok Srengenge untuk bertanggungjawab. Fokus kita bukanlah pada identitas korban, tetapi pada kejahatan pelaku. Ini adalah gerakan moral untuk menyadarkan pelaku dan beberapa budayawan lain yang mempunyai perilaku sama. Ini juga merupakan gerakan untuk menghindari perilaku kekerasan terhadap kaum perempuan yang masih sering terjadi di negeri ini. Ini adalah gerakan untuk melawan tindakan yang berlawanan dengan intektualitas kita. Ini adalah saat kita untuk bicara kebenaran.
Badan Eksekutif Mahasiswa FIB UI
http://m.beritajatim.com/hukum_krimi...l#.UptGwdLfCok

Mahasiswi UI, RW, Mengaku Pertama Kali Berhubungan Badan dengan SS pada Maret 2013
Jum'at, 29 November 2013 | 19:00


Illustrasi

Metrotvnews.com, Jakarta: RW (22), korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan penyair kondang SS, mengaku pertama kali melakukan hubungan badan dengan SS pada Maret 2013. Mereka bertemu sejak Desember 2012. Awalnya, kata Kuasa Hukum RW, Iwan Pangka, keduanya bertemu dalam satu acara teater di Kampus UI. Korban merupakan panitia acara dan liaison officer (LO) untuk SS yang menjadi juri di acara itu. "Jadi, saat itu ada komunikasi antara korban RW dengan SS," tambah Iwan.

Keduanya makin dekat pada Maret 2013. Iwan menuturkan, saat itu korban menghadap SS untuk membicarakan mengenai tugas penelitian tentang sastra. Namun, kata Iwan, kesempatan itu malah digunakan SS untuk merayu RW. "RW melihat SS adalah sastrawan yang punya nama besar. Dan tidak ada anggapan dari RW bahwa ia akan diperlakukan tidak menyenangkan," kata Iwan. Namun, belum ada pelecehan yang dilakukan SS pada saat itu.

Keduanya bertemu kembali beberapa hari setelah membicarakan tugas penelitian sastra masih pada Maret 2013. Pada pertemuan kali ini, korban mengaku diajak ke gedung tempat komunitas sastra berkumpul di Pasar Minggu, Jakarta. Bukannya ke gedung sastra, SS malah membawa korban ke kamar kontrakannya. "Kemudian RW dibawa masuk kamar, kemudian pintu dikunci. Menurut pengakuan RW, ia sempat ditawari vodka oleh SS, tetapi RW menolak. Kemudian terjadilan hal itu," kata Kuasa Hukum RW, Iwan Pangka, di Markas Polda Metro Jaya, Jumat (29/11).

Setelah kejadian itu, korban dijebak berkali-kali. Iwan menambahkan, SS juga mengintimidasi korban dengan menerornya. "Seolah-olah anak ini yang butuh. Jika korban tidak menghubungi SS, maka diteror," terangnya. Menurut Iwan, korban sempat menutup diri hingga akhirnya buka suara karena didukung oleh sejumlah pihak seperti dosen, kerabat, dan Komisi Nasional Perlindungan Perempuan, untuk melaporkan kasus tersebut ke kepolisian.
http://www.metrotvnews.com/metronews...nge-Maret-2013

--------------------------

Itu aktivis JIL yang menyarankan pake kondom kalo ML dengan wanita yang bukan muhrimnya, kayaknya sudah berpengalaman melakukan hal itu. Kagak mungkinlah dia menyarankan hal seperti itu, kalau sekedar ngomong doank, bukan?


emoticon-Ngakak
Diubah oleh pakdejoy 01-12-2013 14:42
0
28.9K
133
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan