PENGAMAT Intelijen Umar Abduh menuding penyadapan intelijen Australia terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan beberapa tokoh lainnya melibatkan Densus 88.

Menurutnya, pusat operasinal penyadapan intelijen Australia di Indonesia berada di satu bagian gedung Badan Narkotika Nasional (BNN), Cawang, Jakarta Timur.

“BNN merupakan pusat komando penyadapan,” ujar Umar seperti dikutip intelejen.co.id, Jumat (22/11/2013).

Sejak tujuh tahun lalu, ungkapnya, Indonesia bersama dengan Amerika Serikat, Kanada, Australia, Selandia Baru dan Jepang ikut menandatangani “Pakta Kesetiaan” Joint Inter Agency Counter Drug Operation Center (JIACDOC).

“Dalam penandatangan tersebut Indonesia siap dan rela dimonitor atau disadap melalui program bantuan JIACDOC,” katanya.

Dengan bantuan US-DEA dan NSSA di beberapa kota Indonesia, jelasnya, Dit IV/Narkoba membentuk Pusat Data JIACDOC yang berada di bawah payung dan koordinasi BNN.

Sementara anggotanya terdiri dari pihak Polri, Bea Cukai, Imigrasi, Hubla Dephub dan pihak Otorita Pelabuhan Udara (Angkasa Pura).

Bantuan ini diemplementasikan dalam bentuk pengembangan suatu pusat data komputer yang bisa dipakai oleh agensi atau badan penegakan hukum yang bergerak di bidang narkoba dengan bantuan pihak-pihak terkait.

“Survey/assesment oleh Team Teknis dan Penilai (Engineering & Assesment Team) dari DEA sejumlah 7 orang dan dari Polri 1 ( satu) orang yang akan meninjau ke lokasi Pusat JIACDOC,” uc

- See more at: http://militer-hankam.pelitaonline.c...a#.Uo9ZG8T8GDk