Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

autobandAvatar border
TS
autoband
Misteri Makanan Penyebab Kematian 600 Hewan
Iseng-iseng nyoba ikut...... emoticon-Malu (S)

Spoiler for ikut:



Ilustrasi


KOMPAS.com- Hampir 600 hewan peliharaan dilaporkan mati dan lebih dari 3.600 hewan lainnya masih sakit hingga Selasa (22/10/2013) waktu Amerika Serikat. Pengawas kesehatan hewan AS belum dapat memastikan penyebab kematian tersebut, tetapi menduga kasus tersebut terkait dengan makanan hewan asal China.

Kasus terbanyak terjadi pada anjing semua keturunan, usia, dan ukuran. Selain itu, kasus juga terjadi pada 10 kucing. Sakitnya hewan-hewan tersebut dimulai setelah mereka mengonsumsi makanan hewan dengan komposisi ayam, bebek, dan ubi.

Laju kasus tersebut dilaporkan sudah melambat, namun pengawas makanan dan obat AS (FDA) kini masih mencari bantuan ekstra dari dokter hewan dan pemilik hewan untuk memecahkan misteri tersebut.

"Hingga kini, pemeriksaan kontaminan dalam makanan hewan masih belum menunjukkan penyebab penyakit. Karena itu, kami masih melakukan penyidikan terhadap laporan penyakit ini pada anjing maupun kucing," kata Martine Hartogensis, deputi direktur bagian kedokteran hewan FDA.

Jumlah kematian bertambah sejak 500 kematian dan 3.200 kasus penyakit dilaporkan di Januari, namun lajunya menurun tajam. Diperkirakan hal itu terjadi lantaran pencabutan izin edar dua produk yang dinyatakan mengandung antibiotik terlarang.

Sebelumnya, FDA tidak mengira residu antibiotik merupakan masalah besar. Namun nyatanya sejak tahun 2007, para pemilik hewan mulai melaporkan kasus penyakit pencernaan dan ginjal yang dialami hewan peliharaan mereka setelah mengonsumsi sejumlah produk makanan hewan.

Faktanya, FDA masih belum yakin dengan sumber permasalahan yang memicu sejumlah laporan penyakit setelah mengonsumsi makanan hewan dari China. "Kami masih melakukan sejumlah pemeriksaan terhadap makanan tersebut," kata Hartogensis.

Kendal Harr, dokter hewan bagian patologis klinis mengatakan, tidak ada kandungan spesifik yang menyebabkan penyakit dalam makanan hewan tersebut. "Saya pikir ada kandungan yang tidak dianggap racun namun ternyata bersifat racun, meski belum diketahui apa," ujarnya.

Langkah FDA selanjutnya yaitu mengirimkan surat terbuka bagi dokter hewan untuk melacak dan mengirimkan informasi detail tentang hewan yang sakit karena makanan hewan, termasuk hasil pemeriksaan darah dan urin. Hal tersebut semata-mata adalah untuk mengungkap penyebab sebenarnya dari penyakit.

Hartogensis mengatakan, jika FDA tidak dapat menemukan kandungan yang terbukti berbahaya dari produk, maka mereka tidak berwenang melakukan pencabutan izin edar. Karena itu, dia hanya memperingatkan agar pemilik hewan lebih mewaspadai lagi pemilihan makanan hewan dan perubahan kesehatan yang terjadi pada hewan mereka.

Sumber : Klik


Peringatan juga buat masyarakat kita, jangan sampai beli makanan hewan kw emoticon-Najis
Kasihan si manis gan emoticon-Turut Berduka
nona212
tien212700
tien212700 dan nona212 memberi reputasi
2
1.5K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan