Tribunnews.com, STOCKHOLM — Para pengguna kereta komuter di Stockholm utara, Swedia, bakal kaget melihat para masinis dan kondektur pria bekerja sambil mengenakan rok.

Pemandangan tak lazim ini rupanya sebagai protes atas kebijakan pakaian seragam petugas kereta api oleh perusahaan, yang tidak memperbolehkan karyawannya mengenakan celana pendek.

Kantor berita AP hari Minggu (9/6/2013) melaporkan, masinis kereta api, Martin Akersten, dan lebih dari belasan pekerja pria kereta api di jalur Roslagsbanan, Stockholm utara, mengenakan rok mini selama musim panas.
Dia mengaku, peristiwa langka ini sebagai protes terhadap kebijakan seragam perusahaan kereta api tempatnya bekerja yang tidak memperbolehkan mereka mengenakan celana pendek. "Reaksi penumpang sejauh ini positif," ujar Akersten (30 tahun) berkaitan dengan aksi protes mereka mengenakan rok sepanjang bekerja.

Arriva, perusahaan kereta api, menanggapi perkembangan ini, menjamin tidak akan menindak para masinis dan kondektur. Juru Bicara Arriva, Tomas Hedenius, mengatakan, perusahaan menghendaki para karyawannya terlihat "baik dan pantas".

Namun, mereka tidak bisa menghentikan karyawan karena menggunakan pakaian perempuan jika memang mereka menghendaki hal itu. "Tindakan melarang menggunakan pakaian perempuan bisa dicap diskriminasi," ujar Hedenius.Dia juga tidak mengesampingkan kemungkinan perusahaan-perusahaan meninjau kembali kebijakan seragam bagi karyawannya

sumber : www.tribunnews.com



Shanghai - Para wanita penduduk Shanghai akhir pekan lalu melampiaskan kemarahannya kepada manajemen kereta api Shanghai Metro yang meminta mereka mengenakan pakaian yang pantas di depan umum.

Pernyataan yang diunggah dalam blog mikro itu langsung mendapat reaksi dan perlawanan dari para wanita Shanghai. Mereka memrotes keras pernyataan yang diunggah manajemen Shanghai Metro, seperti dikabarkan oleh Shandong Business Daily kemarin (6/6).

Shangai Subway No 2 mengunggah blog mikro pada Sina Weibo beserta gambar dengan tulisan yang berbunyi “tidaklah mengejutkan kalau ada perempuan dilecehkan di kereta bawah tanah, jika mereka mengenakan pakaian tersingkap. Hargailah dirimu”.

Para Netizens melempar beberapa komentar pedas. Kata mereka, perempuan berhak memakai apa yang mereka pilih, namun tidak boleh dilecehkan secara seksual "Menurut logika ini, apakah semua orang dapat melecehkan perempuan berbikini di kolam renang?" tulis netizen Dajiangjoejiu.

Tapi ada juga yang mendukung pernyataan di mikro blog Shangai Metro, dan menyarankan agar para wanita menggunakan akal sehat dan berpakaian konservatif di tempat umum.

"Ada wanita muda mengenakan rok mini atau kemeja berpotongan rendah dan membuat beberapa pria bermimpi pergi dengan wanita itu atau bahkan melakukan pelecehan seksual. Selain ketus mengritik pria, wanita juga tidak boleh mengedipkan sinyal fisik seksual mereka" tulis golongan pro lelaki ini..

Sedangkan kelompok wanita yang melakukan perlawan, tidak kalah seru memrotes pernyataan manajeman Shanhai Metro. “Saya bisa seksi, tetapi Anda jangan mengganggu ya..” sumber www. web.inilah..com/


Bijimana di Negeri Kita gan???

Kita pernah merasakan ketertiban dalam angkutan umum, kita pernah merasakan sebagai bangsa berbudaya, kenapa kemudian kita hancur dalam memahami peradaban yang berkebudayaan, peradaban yang paham bagaimana transportasi membutuhkan ketertiban.

Foto ini di Djakarta, tahun 1968 ketika itu orang masih tertib antre, masinis dihormati, kondektur Kereta Api masih begitu berwibawa. Lalu kenapa kebudayaan itu hancur dalam sejarah masyarakat kita?



Kalau sekarang diberlakukan lagi bijimane ya gan?


yang berkenan dimari di atau ane gak nolak gan..








Mari tinggalkan kebiasaan jadi sailent rider gan


KOMENG AGAN-AGAN









komeng agan








Type ghini demenennya si agan rupanya










kayak beginhi gan :


yang penasaran ame kondektur senayan, kebangeten gak kenal sama "wakilnya" yang paling IGO biar gak tanya-tanya lagi ini die gan..