- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Indonesia Ajukan 4 Kota Kreatif ke Unesco
TS
lentet
Indonesia Ajukan 4 Kota Kreatif ke Unesco
Quote:
Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) mengusulkan empat kota kreatif di Indonesia untuk ditetapkan sebagai Creative City ke United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (Unesco). Empat kota itu adalah Yogyakarta, Solo, Pekalongan dan Bandung. Pemilihan empat kota itu menjadi Creative City seperti dikatakan Menteri Parekraf Mari Elka Pangestu didasarkan pada pilihan obyektif.
"Bahkan keempat kota itu kami nilai sebagai kota kreatif yang berbasis seni, budaya, serta disain," katanya di Jakarta, Rabu (31/7) petang.
Dalam acara Silaturahmi dan Dialog Menparekraf dan Forum Wartawan Parekraf (Forparekraf) bertema "Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia," Mari berharap setelah pengajuan empat kota itu, akan menyusul sejumlah kota kreatif dunia lainnya, seperti kota London di Inggris dan Moskwa di Rusia, yang telah lebih dulu ditetapkan oleh Unesco sebagai creative city.
Salah satu faktor pokok Unesco menetapkan sebuah kota sebagai creative city, masih menurut Mari yang didamping Sekretaris Jenderal Parekraf Ukus Kuswara, adalah kota yang diajukan harus mempunyai, "Urban planning concept," katanya. Artinya, sebuah kota kreatif harus menyediakan prasarana dan program-program kreatif yang melibatkan warganya sebagai bagian dari pelaksana kreativitas, yang mampu mendorong laju pertumbuhan ekonomi kreatif.
Dia mencontohkan pemerintah Solo yang setiap akhir pekan menutup jalan utamanya, untuk menciptakan ruang pameran, ekonomi dan pertunjukan, serta mengratiskan SIUP, "Adalah salah satu contoh kreatifitas sebuah kota," katanya. Dengan demikian ekonomi kreatif sebuah kota akan melaju dengan sendirinya, dengan melibatkan warga kota sebagai penggerak utama pembangunan ekonomi kota yang bersangkutan.
Dengan pengajuan empat kota itu menjadi creative city, diharapkan kota-kota lain di Indonesia, misalnya Surabaya, Malang dan Bali, dapat makin menciptakan kotanya masing-masing sebagai kota yang kreatif. Demikian halnya dengan kota-kota lainnya di Indonesia.
Di luar kota Surabaya, Malang dan Bali yang dinilai Kemenparekraf sebagai kota kreatif yang paling berpotensi untuk diajukan sebagai kota kreatif, menyusul empat kota pertama itu. Apalagi, hampir di semua kota di Indonesia, mempunyai ciri khas kreatiftas masing-masing, yang sangat layak untuk diajukan sebagai kota kreatif.
Sebagaimana kota Busan di Korea Selatan yang menjadi kota kreatif dari industri film, yang bahkan mampu mengalahkan kota Seoul. Busan mewujudkan dirinya menjadi kota kreatif, menurut Mari, membutuhkan waktu yang panjang, atau sekitar 20 tahun.
"Busan menjadi kota kreatif dalam dunia film bahkan harus membentuk dirinya selama 20 tahun, sampai proses produksi film di Seoul dipindah ke Busan," katanya.
"Bahkan keempat kota itu kami nilai sebagai kota kreatif yang berbasis seni, budaya, serta disain," katanya di Jakarta, Rabu (31/7) petang.
Dalam acara Silaturahmi dan Dialog Menparekraf dan Forum Wartawan Parekraf (Forparekraf) bertema "Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia," Mari berharap setelah pengajuan empat kota itu, akan menyusul sejumlah kota kreatif dunia lainnya, seperti kota London di Inggris dan Moskwa di Rusia, yang telah lebih dulu ditetapkan oleh Unesco sebagai creative city.
Salah satu faktor pokok Unesco menetapkan sebuah kota sebagai creative city, masih menurut Mari yang didamping Sekretaris Jenderal Parekraf Ukus Kuswara, adalah kota yang diajukan harus mempunyai, "Urban planning concept," katanya. Artinya, sebuah kota kreatif harus menyediakan prasarana dan program-program kreatif yang melibatkan warganya sebagai bagian dari pelaksana kreativitas, yang mampu mendorong laju pertumbuhan ekonomi kreatif.
Dia mencontohkan pemerintah Solo yang setiap akhir pekan menutup jalan utamanya, untuk menciptakan ruang pameran, ekonomi dan pertunjukan, serta mengratiskan SIUP, "Adalah salah satu contoh kreatifitas sebuah kota," katanya. Dengan demikian ekonomi kreatif sebuah kota akan melaju dengan sendirinya, dengan melibatkan warga kota sebagai penggerak utama pembangunan ekonomi kota yang bersangkutan.
Dengan pengajuan empat kota itu menjadi creative city, diharapkan kota-kota lain di Indonesia, misalnya Surabaya, Malang dan Bali, dapat makin menciptakan kotanya masing-masing sebagai kota yang kreatif. Demikian halnya dengan kota-kota lainnya di Indonesia.
Di luar kota Surabaya, Malang dan Bali yang dinilai Kemenparekraf sebagai kota kreatif yang paling berpotensi untuk diajukan sebagai kota kreatif, menyusul empat kota pertama itu. Apalagi, hampir di semua kota di Indonesia, mempunyai ciri khas kreatiftas masing-masing, yang sangat layak untuk diajukan sebagai kota kreatif.
Sebagaimana kota Busan di Korea Selatan yang menjadi kota kreatif dari industri film, yang bahkan mampu mengalahkan kota Seoul. Busan mewujudkan dirinya menjadi kota kreatif, menurut Mari, membutuhkan waktu yang panjang, atau sekitar 20 tahun.
"Busan menjadi kota kreatif dalam dunia film bahkan harus membentuk dirinya selama 20 tahun, sampai proses produksi film di Seoul dipindah ke Busan," katanya.
indonesia emang kreatip gan
Spoiler for sumber:
0
2.4K
Kutip
12
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan