MELBOURNE – Setiap tahun jutaan burung bermigrasi melintasi lautan dan benua dipandu oleh medan magnet Bumi. Para ilmuwan pun akhirnya menemukan titik cerah untuk menjawab pertanyaan yang tidak pernah terjawab sebelumnya, yakni bagaimana burung dapat mendeteksi medan magnet Bumi tersebut.

Para ilmuwan dari laboratorium Keays di Institute of Molecular Pathology (IMP) di Vienna, Austria dengan peneliti dari The University of Western Australia Center for Microscopy, Characterisation and Analysis (CMCA), Australia belum lama ini telah menemukan potongan jawaban atas teka-teki tersebut.

Dalam publikasi Current Biology, mereka melaporkan penemuan bahwa di setiap sel dalam tubuh burung memiliki bola zat besi dalam neuro sensorik tunggal. Adapun sel-sel saraf yang dibalut oleh sel-sel rambut di telinganya berfungsi untuk mendeteksi suara dan gravitasi. Demikian dilansir ScienceAlert, Senin (29/4/2013).

“Ini sangat menarik bahwa kita berhasil menemukan bola-bola besi di setiap burung. Dari mulai mulai burung merpati hingga burung unta pun memilikinya,” kata peneliti dari IMP, Mattians Lauwers.

Pernyataan tersebut juga didukung oleh asosiasi peneliti dari CMCA, Dr. Jeremy Shaw yang sudah lama mempelajari zat besi dalam berbagai hewan. Meskipun ia sudah menguasai kandungan zat besi berbagai hewan dari mulai moluska hingga manusia, menyatakan temuan ini mengejutkan.

“Meskipun sudah banyak penelitian yang dilakukan dalam satu dekade ini, belum pernah menemukan bola-bola besi dalam sel burung seperti ini,” beber Dr. Shaw.

Kemudian, Dr. Shaw dan rekannya mengamati lebih lanjut melalui mikroskop elektronik analitik untuk menganalisis struktur zat besi. Namun, para peneliti belum dapat memastikan bagaimana cara magbet bumi bekerja terhadap penginderaan burung.