Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kulipenaAvatar border
TS
kulipena
Pengaruh Pemain Muslim Dalam Budaya Sepakbola Eropa
Pemain Muslim memiliki dampak signifikan dalam perkembangan sepakbola di Liga Primer Inggris dan Eropa.



Kehadiran pemain-pemain Muslim di Eropa semakin meningkat, dan peran mereka di dalam budaya sepakbola memberi perubahan yang signifikan.

Seperti yang diketahui, Muslim dilarang untuk melakukan judi, meminum minuman beralkohol dan juga memiliki rutinitas ibadah yang tinggi, seperti shalat dan tentu saja puasa di bulan Ramadhan. Hal-hal tersebut tentu terlihat asing di sepakbola Eropa yang terbiasa menggunakan sampanye dalam melakukan selebrasi, memanfaatkan perusahaan judi sebagai sumber pemasukan, dan lain-lain.

Namun, semakin banyaknya pemain yang beragama Islam masuk ke sepakbola Eropa dan mampu menjadi perhatian pusat dunia dengan kemampuan mengolah bola yang lihai. Mau tidak mau, membuat klub atau pengelola kompetisi sepakbola Eropa melakukan kompromi.

Salah satu contoh paling bagus untuk hal tersebut adalah Liga Primer Inggris, kompetisi sepakbola yang disebut-sebut terbaik di dunia karena sangat kompetitif. Semakin ketatnya persaingan di EPL membuat klub-klub menjelajah seluruh pelosok dunia, termasuk dari bagian-bagian daerah Afrika ataupun daerah kumuh di Prancis untuk menemukan talenta baru.

Hal itu membuat EPL dihuni oleh berbagai macam ras, etnis manusia, dan juga kepercayaan yang berbeda-beda, termasuk penganut agama Islam.

Ketika EPL pertama kali dicetuskan pada 1992, hanya ada satu pesepakbola yang Muslim, dia adalah gelandang Tottenham asal Spanyol Nayim. Sekarang, ada 40 pemain Muslim di kasta tertinggi sepakbola Inggris tersebut.

Spoiler for Nayim, satu-satunya pemain Muslim di Liga Primer Inggris pada tahun 1992:


Salah satu momen yang dimiliki pemain sepakbola untuk mengekspresikan kegembiraannya adalah ketika mencetak gol. Dan momen itu menjadi salah satu bukti kuat, menjamurnya pemain Muslim di Inggris setelah Demba Ba, Papiss Cisse, Abou Diaby, dan pemain-pemain Muslim lainnya melakukan selebrasi khas yaitu dengan sujud syukur.

Hal tersebut memantik pengakuan dari pelatih dan manajemen klub untuk memahami dan mengakomodasi kebutuhan beragama pemain mereka.

Para pemain Muslim diberi asupan makanan yang dijamin kehalalannya, memiliki opsi untuk mandi secara terpisah dengan rekan-rekan satu timnya dan juga diberikan ruang dan waktu khusus untuk menjalankan ibadah shalat.

Spoiler for Demba Ba merayakan golnya dengan sujud syukur:


Momen lain adalah ketika penganugerahan predikat Man of The Match. Sebelumnya, pemain yang mendapat predikat tersebut akan diberi hadiah satu botol sampanye.

Dan kebetulan, Yaya Toure menjadi pemain terbaik Manchester City di sebuah pertandingan. Ketika diwawancarai sebuah stasiun TV, Toure tampak ditawari sampanye oleh rekannya, Joleon Lescott, namun Toure menolak tawaran tersebut karena ia seorang Muslim.

Dan sejak saat itu, pihak pengelola kompetisi memutuskan untuk meniadakan sampanye dan memberi trofi kecil untuk pemain yang mendapatkan predikat Man of The Match.

Namun, ada tantangan tersendiri untuk bagi para pemain Muslim, salah satunya adalah ketika memasuki bulan Ramadan

Spoiler for Yaya Toure menyebabkan tradisi sampanye untuk Man of The Match EPL diubah:


Beberapa Pemain Muslim Top Di Eropa

- Mesut Ozil Real Madrid Jerman
Spoiler for Ozil:

- Sami Khedira Real Madrid Jerman
Spoiler for Khedira:

- Karim Benzema Real Madrid Prancis
Spoiler for Benzema:

- Franck Ribery Bayern Munich Prancis
Spoiler for Ribery:

- Demba Ba Chelsea Senegal
Spoiler for Demba Ba:

- Papiss Cisse Newcastle United Senegal
Spoiler for Papiss:

- Yaya Toure Manchester City Pantai Gading
Spoiler for Toure:

- Samir Nasri Manchester City Prancis
Spoiler for Nasri:

- Edin Dzeko Manchester City Bosnia
Spoiler for Dzeko:

- Kolo Toure Liverpool Pantai Gading
Spoiler for kolo:

- Samir Handanovic FC Internazionale Slovenia
Spoiler for handa:

- Abou Diaby Arsenal Prancis
Spoiler for Diaby:

- Bacary Sagna Arsenal Prancis
Spoiler for Sagna:

- Ibrahim Affelay Schalke 04 Belanda
Spoiler for Ibrahim:

- Miralem Pjanic AS Roma Bosnia
Spoiler for Pjanic:

Beberapa pemain juga memilih untuk melakukan kompromi. Nicolas Anelka mengatakan awalnya dia terus berpuasa seperti yang lain, tetapi ia mengatakan: "Saya menyadari saya kerap mengalami cedera setelah beberapa periode Ramadhan, jadi saya tidak melakukannya dengan ketat lagi."
Spoiler for anelka:

Demikian juga dengan Marouane Chamakh. "Saya tidak memiliki masalah berpuasa saat Ramadhan, ini menjadi normal. Sehari sebelum pertandingan dan di hari pertandingan saya tidak berpuasa, tetapi saya mengganti hari itu di hari yang lain."
Spoiler for chamakh:

Beruntung Ramadhan tahun ini berakhir pada 7 Agustus, atau sebelum bergulirnya kebanyakan kompetisi di Eropa.

Sponsorship juga menjadi bagian dari masalah. Tim dengan sponsor judi dan peminjaman uang di jersey mereka, membuat pemain Muslim berada dalam posisi sulit, itu karena mereka juga digunakan untuk mempromosikan aktivitas yang bertentangan dengan ajaran agama Islam.

Yang paling tenar tentu saja sikap Frederic Kanoute yang sempat menolak untuk mengenakan jersey tim yang disponsori oleh perusahaan judi, yang artinya membuat klub harus menyediakan jersey tanpa sponsor untuknya.

Namun, pemain asal Mali tersebut akhirnya bersedia memakai jersey dengan sponsor dengan syarat dirinya tidak dilibatkan dalam promosi publik perusahaan judi tersebut.

Dan yang terbaru terjadi di Newcastle United, striker Cisse mengatakan dia berencana untuk berbicara dengan klub dan sponsor mereka, Wonga, karena dia khawatir kepercayaannya sebagai seorang Muslim akan terganggu jika dia terlihat mempromosikan perusahaan itu.

Spoiler for Frederic Kanoute sempat menolak mengenakan jersey dengan sponsor perusahaan judi:


Striker Crewe Nathan Ellington, yang juga pernah bermain untuk Wigan Athletic dan West Bromwich Albion, menilai hal itu di luar kendali sang pemain.

"Saya pikir itu biasanya di luar kendali pemain Muslim. Meskipun dia tidak dibolehkan untuk berjudi, itu adalah hal yang tidak dapat benar-benar Anda kendalikan," ujarnya.

Kiper Wigan, Ali Al-Habsi juga mengutarakan pendapat yang sama: "Kami adalah pemain dan hal-hal seperti ini datang dari klub. Kami tidak dapat melakukan apapun terhadapnya, kami hanya melakukan tugas kami."
Spoiler for habsy:


sumber
Spoiler for sumber:
Diubah oleh kulipena 11-07-2013 09:39
0
3.4K
34
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan