Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

aaarielAvatar border
TS
aaariel
10 RAHASIA DALAM OTAK PRIA, (NAHLO)



1. Lebih emosional

Yang benar saja, masak pria lebih emosional daripada wanita? Yup, meskipun kaum kitalah yang biasanya dianggap lebih emosional, namun penelitian menunjukkan bahwa bayi laki-laki ternyata jauh lebih emosional dan ekspresif ketimbang bayi perempuan. Pria dewasa juga memiliki reaksi emosional yang kuat, namun hal ini baru nyata saat mereka sedang lengah terhadap apa yang mereka rasakan dan tak menjaga reaksi mereka, demikian ungkap sebuah studi yang dipublikasikan Scandinavian Journal of Psychology (2008).

setuju ama yg ini



2. Mudah merasa kesepian

"Kesepian memang bisa menyerang siapa saja, namun pria usia lanjut merupakan sasaran paling empuk," ujar Dr. Louann Brizendine, penulis THE MALE BRAIN. Ketika tua, pria biasanya tidak tetap bergaul sebanyak kaum wanita, sehingga mudah bagi mereka untuk merasa sendirian. Menikah dan hidup bersama istri bisa membantu, sebab hubungan stabil cenderung membuat pria lebih sehat, panjang umur, dan jarang stres.

untung aja temen ane banyak




3. Fokus pada solusi

Wanita jauh lebih berempati ketimbang pria? Hmm, tampaknya Dr. Brizendine tak sepenuhnya setuju dengan ide tersebut. Pasalnya, sistem empati dalam otak pria tidak memberi respon yang sama seperti halnya wanita. Para pria cenderung lebih senang dan fokus untuk menyelesaikan masalah daripada menunjukkan solidaritas perasaan.

SETUJU untuk yg satu ini, ane banget lah pokoknya



4. Spontan terhadap wanita

Selain sering dikaitkan dengan sikap agresif dan suka berkelahi, testosteron juga mempengaruhi libido kaum berkumis ini. Pranjal Mehta selaku psikolog sosial di Columbia University (New York) beserta timnya menemukan bahwa hormon ini membuat pria spontan mengerling saat melihat wanita cantik, namun cepat pula lupa ketika mereka tak lagi melihat wanita tersebut.

wkwkwkwk idung belang




5. Defensif

Dr. Brizendine mengatakan, bagian otak 'defensif' pria lebih besar daripada wanita. Oleh sebab itu, mereka akan mati-matian melakukan pembelaan ketika sesuatu mengancam kehidupan, hubungan, maupun teritori mereka.

gua banget


6. Siapa bosnya?

"Hirarki yang kabur bisa membuat pria gelisah," ujar Dr. Brizendine. Namun tatanan kepemimpinan yang jelas seperti yang ada dalam militer atau perkantoran misalnya, bisa mengurangi level testosteron, dan demikian juga dengan sifat agresif mereka. Pria perlu tahu jelas 'posisinya'.

hirarki itu apa



7. Beda muda, beda pula saat tua

"Ketika masih muda, pria biasanya suka bersaing demi mendapatkan status atau pasangan, namun ketika beranjak dewasa, mereka biasanya mampu bekerjasama satu sama lain," ujar Mehta. Perubahan ini tampaknya dipengaruhi lagi-lagi oleh kadar testosteron. Semakin tinggi level hormon tersebut, semakin tinggi pula keinginan seorang pria untuk bersaing, demikian pula sebaliknya. Hal ini berdasarkan sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Hormones and Behavior (2009).




8. Insting ayah

Otak pria memasuki masa terbaiknya (dalam hal kerja sama) dalam hitungan bulan menjelang kelahiran anaknya. Bayangan anak membuat ia bersiap diri menjadi seorang ayah, dan hal ini turut mempengaruhi hormon dalam tubuhnya, membuat prolaktin meningkat, dan testosteron turun. Demikian ungkap sebuah studi yang dirilis oleh Evolution and Human Behavior (2009).

waduh, ane belom kimpoi gan


9. Naluri bermain

Dan, setelah punya anak, seorang ayah juga memiliki naluri bermain yang berbeda dengan sang ibu. Permainan mereka biasanya lebih spontan, kasar, dan suka menggoda. Positifnya, hal ini membuat anak lebih siap untuk menghadapi kerasnya hidup. Studi lain mengungkapkan bahwa ayah yang aktif cenderung memiliki kadar testosteron lebih rendah. That's good!




10. Ingin menikah juga

Ketidak-setiaan merupakan salah satu sifat pria sebelum ia mencapai usia 30, ungkap sebuah studi yang dipublikasikan oleh Proceedings of the Royal Society (2007). Setelah itu, ia baru bisa fokus untuk menyediakan kebutuhan keluarganya.

Selain itu, sebuah studi tahun 2008 yang dimuat dalam Proceedings of the National Academy of Science menyebutkan bahwa akibat masalah genetik, beberapa pria mengalami kesulitan dengan yang namanya komitmen. Pria tanpa 'gen persetubuhan' (sekitar 60% dari populasi) cenderung memiliki keinginan untuk menikah. Siapa bilang bahwa hanya wanita saja yang menghauskan pernikahan? Pria juga tuh

no comment dah ama yg ini


0
1.9K
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan