Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

etteeeAvatar border
TS
etteee
Rasamala : Kayu Lurus yang Tergusur Besi



Spoiler for Penampakan Pohon:


Kayunya panjang-lurus dan kuat, sangat cocok untuk tiang listrik, telepon, konstruksi jebatan, juga lunas kapal. Getah aromatiknya untuk campuran obat dan pengharum ruangan, daun mudanya dijadikan lalap atau digerus untuk obat batuk. Itulah sebagian masa lalu rasamala.


Masa kini? jembatan, tiang listrik, atau tiang telepon dibuat dari besi atau beton cetakan. Hutan rasamala di Bukit Barisan dan Jawa Barat, yang dulu tumbuh liar atau sengaja ditanam untuk penghijauan hutan yang gundul, malah dijarah. Dalam skala kecil atau besar-besaran. Kayunya dipakai untuk tiang atau rangka atap rumah, dalam jumlah besar dijual ke luar negeri untuk diolah menjadi bahan lantai atau plywood. Banyak pula yang dipanen selagi muda dan dijadikan perancah untuk menyangga pengeceron lantai beton - itu pun sekarang sudah banyak yang diganti perancah besi.

Penghormatan kepada gubernur jenderal

Rasamala, atau nama latinnya Altingia excelsa, Noronhaadalah pohon jangkung yang mengagumkan karena bagian lurus.Ia bisa menjulang sampai 40 - 60 m, dan batangnya yang mulus tanpa cabang bisa mencapai 20 - 35 m. Jadi terbayang betapa tanaman dari famili Hamamelidaceae ini cocok dibuat menjadi tiang atau balok memanjang. Apalagi kekuatannya yang mencengankan, tidak lapuk sekalipun bersentuhan langsung dengan tanah. Di masa awal listrik memasuki peradaban bangsa kita, tiang penopang kabel dibuat dari batang pohon rasamala yang sudah kering.

Para ahli menduga, spesies itu menyebar dari Himalaya melalui Burma (Myanmar), menuju ke Semenanjung Malaysia, Sumatera, dan Jawa. Di Jawa, jenis ini hanya tumbuh di Jawa Barat dengan ketinggian 500 - 1500 mdpl, dan di Sumatera tersebar di Bukit Barisan. Rasamala tumbuh secara alami terutama pada lokasi yang lembab dengan curah hujan lebih dari 100 mm/bulan dan tanah vulkanik yang subur. Selain dikenal dengan nama rasamala, masyarakat di beberapa daerah menyebutnya mala, tulasan, atau mandung. Orang Melayu di Malaysia acap menyebutnya raksamala atau ra'samala. Di Myanmar disebut nantayok, di Laos dinamakan sop, di Thailand ada tiga nama: sop, hom, dan satu.

Sekalipun kawasan sebarannya sangat luas, penamaan genus Altingia mengacu pada nama Willem Arnold Alting (1724-1800), Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada saat sang pemberi nama, ahli botani asal Portugis Fransisco Noronha (1748-1787), berkunjung ke Pulau Jawa. Nama Altingia juga dipakai untuk menunjuk spesies lain seperti Altingia chinesis, Altingia Gracipiles, Altingia multinervis, Altingia Obovata, Altingia siamensis, dan beberapa lainnya. Ada ahli yang menduga tanaman itu merupakan famili Liquidambar (karena batangnya mengeluarkan getah), tetapi banyak yang tidak setuju. Memang kulit batangnya kalau digores mengeluarkan getah. Begitu pula daunnya kalau diremas-remas atau digerus. Tapi itu berbeda dengan famili Liquidambar yang batangnya memang memproduksi getah dalam jumlah banyak sehingga bisa diolah seperti getah karet atau damar yang diolah menjadi minyak atau bahan penambal kapal kayu

Kayu Merah
Spoiler for Cek It:


Pohon rasamala selalu hijau walaupun daunnya selahi mudah bewarna merah. Daun merah itulah yang di Jawa Barat dijadikan konsumsi untuk lalapan atau sayur. Daun yang digerus atau ditumbuk halus akan mengeluarkan minyak dan biasa dijadikan sebagai obat batuk tradisional.

Batang yang menjulang tinggi hingga 60 m bisa memiliki diameter 80 -150 cm. Kulit kayunya halus, bewarna abu-abu, sedangkan batang kayunya bewarna merah. Pohon yang masih muda bertajuk rapat dan berbentuk piramid. Bentuk ini berangsur berubah menjadi bulat seiring bertambahnya umur. Daunnya lonjong dengan panjang 6-12 cm dan lebar 2,5 - 5,5 cm, serta memiliki ciri khas yakni tepi daunnya bergerigi halus.

Bunganya berkelamin satu, bunga jantan dan betina terpisah dari pohon yang sama. Malai (untaian cabang) betina terdiri atas 14 - 18 bunga, berkumpul meyerupai kepala. Sedangkan buah rasamala, berdiameter 1,2-2,5 cm dan berwarna cokelat seperti kapsul yang terdiri atas empat ruang. Setiap ruang berisi 1-2 benih yang telah dibuahi. Selain benih yang dibuahi, dalam setiap ruang tersebut terdapat juga benih yang tidak dibuahi yang jumlahnya mencapai 35 butir. Sementara si benih sendiri berbentuk pipih dan dikelilingi semacam sayap yang berbau aromatik. Setiap kilogram benihterdiri atas 177.000 butir atau 75.000 benih per liter.

Spoiler for bisa dijadikan hiasan:


Di Jawa, rasamala berbunga dan berbuah sepanjang tahun, tetapi puncaknya pada bulan April - Mei. Bagi yang membudidayakan, puncak pembuahan dan saat terbaik untuk pengumpulan benih terjadi pada bulan Agustus - Oktober. Buah harus segera dikumpulkan sebelum warnanya berubah menjadi hitam. Apabila terlambat, buah mungkin telah kosong karena benih sudah terpencar. Perantara penyerbukan belum diketahui, tetapi diduga angin berdasarkan tinjauan bahwa bunga tidak memiliki kelopak dan mahkota, benang sari yang sangat melimpah, dan kepala putiknya berbentuk papila (seperti puting susu).
Diubah oleh etteee 08-06-2013 00:54
0
19.3K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan