Jakarta - Dari 3.667.241 siswa SMP yang mengikuti Ujian Nasional (UN) pada 2013, yang 99,95% lulus. Persentase itu sedikit mengalami penurunan dari tahun lalu yang sebesar 99,97%.
Jumlah yang lulus UN itu setara dengan 3.650.625 siswa. Kelulusan akan diumumkan Senin 3 Juni 2013.
"Berdasarkan riset BNSP ini karena soal kategori sulit ditambah persentasenya. Kalau tahun lalu persentasenya 10 persen, sekarang jadi 20 persen untuk bobot soal kategori sulit. Mungkin tahun depan akan dinaikkan lagi," jelas jelas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh dalam jumpa pers di kantornya, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta, Jumat (31/5/2013).
Nilai bahasa Indonesia, imbuh Nuh, relatif lebih bagus, sementara matematika yang dirasa paling sulit. Persyaratan lulus adalah nilai rata-rata ujian sekolah plus nilai UN lebih besar sama dengan 5,5.
"Ini yang menarik, jadi ini distribusi nilai ujian sekolah rata-rata 8,2 dengan nilai maksimal 10.
Nah, kalau UN murni nilai rata-ratanya 6,1. Di sini terlihat fungsi UN sebagai pembeda. Jadi misal ada yang nilai ujian sekolahnya 8,9,10, dengan UN ini terlihat bedanya. Kalau memang pintar ya tetap bagus nilainya," jelas Nuh.
Nuh memaparkan sekolah yang meraih nilai rata-rata UN murni lebih tinggi dari nilai rata-rata ujian sekolah disabet SMP Nurul Ulum, Sampang, Madura. Sementara sekolah dengan rata-rata UN murni tertinggi yakni:
1. SMPN 1 Magelang dengan nilai rata-rata 9,14
2. SMP 115 Jakarta dengan nilai 9,11
3. SMP Lab School Kebayoran Jakarta dengan nilai 9,08
Sedangkan nilai UN murni terbaik di DKI disabet siswa:
1. Stella Angelina dari SMP Kasih Karunia, Jakarta Barat dengan nilai rata-rata 9,90
2. Petra Julian dari SMP Tarakanita Jakarta Timur dengan nilai rata-rata 9,90