Kepulauan Raja Ampat merupakan rangkaian empat gugusan pulau yang berdekatan dan berlokasi di barat bagian Kepala Burung (Vogelkoop) Pulau Papua. Secara administrasi, gugusan ini berada di bawah Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Kepulauan ini sekarang menjadi tujuan para penyelam yang tertarik akan keindahan pemandangan bawah lautnya. Empat gugusan pulau yang menjadi anggotanya dinamakan menurut empat pulau terbesarnya, yaitu Pulau Waigeo, Pulau Misool, Pulau Salawati, dan Pulau Batanta.
Koordinatnya nih gan : 0°47′13.7″LS,130°33′43.0″BT
Asal mula nama Raja Ampat menurut mitos masyarakat setempat berasal dari seorang wanita yang menemukan tujuh telur. Empat butir di antaranya menetas menjadi empat orang pangeran yang berpisah dan masing-masing menjadi raja yang berkuasa di Waigeo, Salawati, Misool Timur dan Misool Barat. Sementara itu, tiga butir telur lainnya menjadi hantu, seorang wanita, dan sebuah batu.
Dalam perjalanan sejarah, wilayah Raja Ampat telah lama dihuni oleh masyarakat bangsawan dan menerapkan sistem adat Maluku. Dalam sistem ini, masyarakat skumpulan manusia. Tiap desa dipimpin oleh seorang raja. Semenjak berdirinya lima kesultanan muslim di Maluku, Raja Ampat menjadi bagian klaim dari Kesultanan Tidore. Setelah Kesultanan Tidore takluk dari Belanda, Kepulauan Raja Ampat menjadi bagian klaim Hindia-Belanda
Kepulauan yang kaya pulau
Di Kabupaten Raja Ampat, ada 88 kampung dan 10 distrik, yang merupakan daerah pemekaran Kabupaten Sorong. Luas wilayah Kabupaten Raja Ampat mencapai ± 46.000 km2. Sebanyak 6000 km2 adalah daratan, 85% sisanya dalah lautan. Wow! Kurang lebih ada 610 pulau, yang berpenghuni hanya sekitar 35 pulau saja. Sisanya belum dihuni, tapi sudah punya nama, tapi ada juga beberapa yang belum memiliki nama. Ada 4 gugusan pulau terbesar di sini, yaitu Pulau Misool, Pulau Salawati, Pulau Batanta, dan Pulau Waigeo.
Kepulauan Raja Ampat merupakan daerah yang termasuk dalam Segitiga Karang ( Coral Triangle ). Bagi yang belum tahu, Coral Triangle adalah kawasan yang memiliki keanekaragaman hayati laut terkaya di dunia. Negara yang termasuk dalam Coral Triangle adalah Indonesia, Filipina, Malaysia, Papua New Guinea, Jepang, dan Australia.
Diperkirakan ada 1.070 lebih spesies ikan di Kepulauan Raja Ampat. Tentu saja ada ikan - ikan unggulan yang laku di pasaran. Contohnya, ikan tuna, cakalang, tenggiri, kerapu, napoleon wrasse, kakap merah, teripang, udang, serta lobster yang melimpah ruah di sana. Jadi jangan heran, penduduk Kepulauan Raja Ampat sebagian besar berprofesi sebagai nelayan.
Selain itu di sana juga dilakukan budidaya mutiara,dan rumput laut yang mampu menjadi komoditi ekspor, dan dijual ke Australia, Selandia Baru, Cina, dan Jepang. Ada pula penduduk yang mengelola perkebunan kelapa sawit dan kelapa dalam, di Pulau Pam, Kofiau, dan Salawati. Bahkan beberapa pulau mempunyai potensi pertambangan emas, batu bara, migas, nikel, dan kawan - kawan tentunya.
Flora fauna terlengkap di dunia
Letak Kepulauan Raja Ampat ini adalah di bagian barat pulau Papua, provinsi Irian Jaya Barat, tepatnya lagi, di bagian kepala burung Papua. Bisa dibilang, letaknya adalah 50 mil sebelah barat Laut Sorong.
Raja Ampat telah diakui oleh dunia sebagai salah satu dari 10 perairan terbaik untuk diving alias menyelam. Jadi, jangan puas dulu kalau hobi diving tapi belum ke Raja Ampat! Oleh para wisatawan yang pernah menyelam di sini, perairan Raja Ampat dianggap memiliki flora dan fauna terlengkap di dunia. Karang ( coral ) nya mencapai 537 jenis.
Rumah terbesar terumbu karang
Penelitian tahun 2001 - 2002 melaporkan terdapat lebih dari 540 jenis karang keras ( 75% dari total jenis di dunia ), lebih dari 1.000 jenis ikan karang, 700 jenis moluska, serta catatan tertinggi bagi gonodactyloid stomatopod crustaceans. Berarti 75% spesies karang dunia berada di Raja Ampat.
Halmahera Edy
Kondisi perairan di Kepulauan Raja Ampat dipengaruhi oleh massa air dari Samudra Pasifik Barat. Buktinya adalah, adanya arus yang bergerak dari arah timur menuju timur laut ( North-East ) dan sejajar dengan daratan besar Papua bagian utara.
Ketika sampai di Laut Halmahera yang berada di utara Raja Ampat, sebagian arus itu bergerak ke selatan dan menuju Alur Pelayaran Jailolo. Ada juga sebagian kecil arus yang membelok ke arah Selat Dampier. Sekedar info, Selat Dampier adalah selat yang menghubungkan Pulau Batanta dan Pulau Waigeo.
Sebagian besar dari arus itu kemudian berbalik arah ke Samudra Pasifik. Nah, arus inilah yang dinamakan Halmahera Edy oleh para peneliti. Adanya arus ini membuat perairan di Raja Ampat menjadi sangat subur. Ditambah lagi, suhu permukaan air lautnya sekitar 28oC hingga 27oC di kedalaman tertentu. Cahaya bisa menembus hingga 30 - 37 meter dengan salinitas yang sangat tinggi. Itu sebabnya, terumbu karang sangat melimpah ruah di Raja Ampat. Plankton - plankton yang menjadi bagian dari ekosistem terumbu karang juga melimpah.
Ekosistem terumbu karang itu mampu mengelola makanannya sendiri secara aktif bagi organsisme - organisme di dalamnya. Walaupun terumbu karang biasanya tumbuh di kawasan perairan laut yang oligoptrik ( yang memiliki unsur hara dan nutrien yang sangat sedikit ). Maka tak heran, bila perairan Raja Ampat adalah tempat berkumpulnya aneka ragam spesies ikan karena kebutuhan makanan produsen ( plankton ) hingga konsumen ( ikan - ikan ) terpenuhi.
Kepulauan Raja Ampat ini emang keren banget gan, orang2 dari luar negeri juga sangat memuji loh gan
Tapi sayangnya kurang dikelola dengan baik gan oleh pribumi (CMIIW) sehingga rasanya "dimiliki" oleh orang2 dari luar Indonesia gan. Apalagi sekarang Papua lagi bergeming, pengen lepas dari Indonesia gan
Ya bagaimanapun juga ini salah satu kekayaan alam di Indonesia gan, kita sebagai warga negara Indonesia harus menjaganya juga dari tangan2 licik yang ingin mengambil alam ini
Agan2 yang suka diving ato sekadar jalan2 di pantai ato menikmati keindahan laut, mantep banget nih pasti ke sini. Ane juga belom pernah sih gan
tapi kalo ane udah punya duit pasti ane bakal ke sini