Boston: Hari beranjak sore di Boston, Amerika Serikat, ketika terjadi sedikit keriuhan di luar pagar kampus Universitas Harvard, Selasa (29/9) atau Rabu (30/9) pagi di Indonesia. Beberapa mahasiswa setempat tiba-tiba muncul di trotoar sambil membentangkan spanduk. Rupanya ada demo dan masyarakat setempat yang lewat ikut berhenti sejenak. Ah, rupanya
demo mendukung peran dan kepemimpinan Indonesia dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam isu perubahan iklim global.
Delegasi Indonesia yang mendahului Presiden SBY datang ke kampus Universitas Harvard --untuk menyampaikan orasi-- semula agak terkejut. Demo apa gerangan? Setelah membaca satu persatu poster yang mereka usung, haru rasanya hati ini. Jauh di negeri orang, tiba-tiba ada yang mengapresiasi peran Indonesia di kancah internasional. Poster-poster yang ditulis dengan spidol itu, dengan huruf-huruf besar pula, antara lain berbunyi:
"President Yudhoyono Climate Change World Leader", "Thank You Indonesia", "The Earth Our Future Thank You Yudhoyono", "Harvard Says Indoesia's Our Climate Change Hero".
Rupanya, kiprah SBY dan Indonesia di fora internasional dalam isu internasional mendapat respons positif. Seperti diketahui, isu perubahan iklim global diangkat pertama kali diangkat oleh SBY saat KTT APEC di Sydney, Australia, 2007 silam. Lalu pada Desember 2007, Indonesia menjadi tuan rumah KTT perubahan iklim yang diselenggarakan oleh badan PBB. Indonesia kemudian sering menyuarakan tentang kepedulian terhadap isu pemanasan global dan perubahan iklim ini di berbagai forum internasional, bahkan juga dalam KTT G-20 di Pittsburgh yang baru saja usai.
Dan demo oleh mahasiswa bule di Universitas Harvard ini sebagai bentuk apresiasi dan dukungan terhadap peran SBY dan Indonesia. Demo berlangsung tertib sekitar 30 menit, dan mereka membubarkan diri dengan tertib setelah Presiden SBY tiba di kampus Universitas Harvard untuk menyampaikan orasi bertajuk "Towards Harmony Among Civilizations." Sore yang indah di Boston. (har)