Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kortikalAvatar border
TS
kortikal
[Bejaat] Pemerkosa Bayi 6 Bulan

Liputan6.com, Ohio : Pemerkosa bayi berusia 6 bulan di Ohio, AS akhirnya dieksekusi mati oleh pemerintah setempat. Ia disuntik mati pada Rabu 1 April, dan dinyatakan meninggal pada pukul 10.29 waktu Ohio.

Dikutip dari situs MSN, Kamis (2/5/2013), Steve Smith (46) dieksekusi dengan suntikan mematikan karena perbuatan bejatnya pada September 1998. Ia merudapaksa Autumn Carter, putri pacarnya yang tinggal serumah di Mansfield Ohio utara. Malang bagi bayi mungil itu, ia meregang nyawa setelah dirudapaksa calon ayah.

Pada persidangan terakhirnya 2 April 2013, Steve sempat berusaha keras untuk banding agar tak jadi dihukum mati, melainkan hanya menjalani penjara seumur hidup.

Steve akhirnya mengakui kejahatan yang dilakukannya, namun ia tidak bermaksud untuk membunuh Autumn. Ketika itu ia mengaku terlalu mabuk, sehingga tak menyadari perbuatannya.

Selain itu Steve juga mengatakan kepada Dewan Pembebasan Bersyarat Ohio, ia sangat merasa bersalah dan menyesal setiap hari. Dia berharap bisa meminta maaf kepada Autumn.

Setelah dibekuk oleh polisi, Steve pun menjadi narapidana di penjara 51st yang dijatuhi hukuman eksekusi mati oleh pihak otoritas Ohio pada tahun 1999.

Negara bagian tersebut memiliki cukup obat mematikan untuk disuntikkan kepada terpina mati. Mereka menggunakan obat penenang kuat pentobarbital untuk mengeksekusi 2 narapidana lain sebelum Steve.

Sementara 8 narapidana lainnya dijadwalkan untuk eksekusi mati dari November hingga pertengahan 2015.

Kronologi

Pada malam 29 September 1998, ibu Autumn, Kesha Frye, dibangunkan oleh Steve, pacarnya yang telah tinggal bersama selama 4 bulan.

"Steve yang sangat mabuk dan dalam keadaan telanjang tiba-tiba meletakkan Autumn yang juga dalam kondisi telanjang dan tak bernyawa di tempat tidur," aku Kesha.

Kesha pun terkejut dan bergegas membawa bayi dan putrinya yang lain (2) ke rumah tetangga lalu menelepon 911. Autumn kemudian dinyatakan meninggal setelah dokter berusaha untuk menyadarkannya kembali selama lebih dari 1 jam.

Sementara itu, polisi pun berdatangan ke rumahnya dan menangkap Steve.

Bayi itu, jelas Kesha, penuh memar, ada bekas luka di dahi, dan memiliki luka parah pada kemaluan. Menunjukkan bukti bahwa Autumn telah dirudapaksa secara brutal, meskipun tidak ada sperma di tubuhnya.

Di rumah itu, tidak ada tanda-tanda masuk secara paksa. Hal itu membuktikan bahwa pelakunya adalah memang benar Steve.

Polisi juga menemukan kain putih yang berasal dari popok Autumn bertebaran di berbeagai penjuru rumah. Polisi juga menemukan sisa popok di tempat sampah di luar, bersama dengan 10 kaleng bir kosong dan T-shirt.

Pada saat itu, Steve mengatakan kepada polisi bahwa ia tidak melakukan apa-apa.

"Aku tidak segila itu," ujar Steve ketika ia dibekuk polisi.

Di persidangan, Smith tidak mengakui perbuatannya dan terus membela diri atas saran pengacaranya. Bahkan ia terus bertahan dengan argumennya meski jaksa berulang kali menyebutnya sebagai pemerkosa bayi, dengan menunjukkan gambar tubuh babak belur Autumn dan mengatakan serangan itu berlangsung sampai setengah jam.

Saksi ahli untuk Steve bersaksi bahwa ia mungkin tidak sengaja mencekik bayi perempuan itu selama 3 sampai 5 menit saat merudapaksa Autumn.

Atas berbagai bukti dan kesaksian, hakim akhirnya memvonis Steve bersalah atas rudapaksaan dan pembunuhan lalu menjatuhinya hukuman mati.

Kesaksian

Di antara para saksi sebelum dieksekusi mati adalah putri Steve (21), Brittney Smith. Ia mengatakan sama sekali tak percaya ayahnya melakukan perbuatan bejat itu.

"Saya tahu ayah saya tidak bersalah. Saya tidak percaya dia melakukan ini, dan Anda tahu, ia mengurus semua sepupu saya, adik saya bahkan sebelum saya bahkan lahir, dan dia tidak pernah melakukan hal itu (perbuatan seksual)," kata Brittney.

Ketika ayahnya dibekuk polisi, Brittney masih berusia 7 tahun. Sampai saat ini, Brittney pun tak membenarkan perbuatan bejat ayahnya yang telah merudapaksa dan membunuh Autumn.

"Ia orang yang mengajari adiknya memancing dan bermain kartu, serta menemani menonton film kartun Disney 'The Lion King' berulang kali," terang Brittney.

Meski telah terbukti bersalah, Brittney tak pernah mempercayainya. Bahkan Brittney memanggil ayahnya dengan sebutan 'wonderful dad' atau ayah yang mengagumkan. Ia juga telah memperkenalkan cucu baru Steve, Alannah, yang baru ia lahirkan 16 bulan lalu. Ketika itu ia jug memperbolehkannya berfoto bersama di penjara.

Lain dengan Brittney, ibu kandung Autumn atau kekasih Steve bersama keluarga lainnya justru bahagia dengan keputusan pengadilan untuk mengeksekusi Steve. Ia juga telah merencanakan untuk menyaksikan eksekusi itu, dan menganggap itu adalah bukti keadilan.

Bibi Autumn, Kaylee Bashline, juga mengatakan bahwa keluarganya tidak memiliki alasan untuk meragukan bahwa Steve bersalah. Ia mengatakan hukuman 15 tahun atau seumur hidup. Tak adil bagi Autumn, jika pembunuhnya bisa mengunjungi keluarganya dan mengucapkan selamat tinggal, sementara Autumn telah meninggal.

"Dia (Steve) mendapatkan semuanya, dan apa yang dia (Autumn) dapatkan? Ia harus dibunuh dan dimasukkan ke dalam tanah, di mana tidak satupun dari kita akan melihat dia (Steve) lagi. Saya tidak menemukan itu (pemerkosaan dan pembunuhan) sesuatu yang benar," tegas Kaylee. (Tnt)

sumber
Speechless deh ane baca berita ini, kok ada manusia spt iniemoticon-Mad (S)
Terlalu mudah rasanya kalo matinya disuntik mati. Disetrum aja sampe matiemoticon-Mad (S)
Diubah oleh kortikal 02-05-2013 10:11
0
3.1K
38
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan