Quote:
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono(SBY) meminta bawahannya tidak tidur dalam bekerja terutama mengurus lonjakan harga bawang putih dan bawang merah di pasaran. SBY juga mengkritik dalam menyelesaikan persoalan hanya bersilat lidah dan saling lempar salah antarmenteri.
"Bermalam-malam, berhari-hari kita bekerja. Saya pimpin langsung. Kalau tingkatannya seperti ini, hanya 3 komoditas yang mengalami kenaikan tidak wajar, selesaikan. Jangan tidur kalau perlu sampai selesai," kata SBY saat membuka Sidang Kabinet Terbatas Bidang Ekonomi, di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (14/3/2013).
SBY pun menyayangkan sikap para Menteri yang lebih banyak berbicara di media, dan talk show maupun seminar-seminar mengenai persoalan ini. Namun, menurutnya karena tidak langsung turun mencari solusi tepat dan mengatasinya dengan serius, hasil signifikan pun masih belum terlihat di lapangan.
"Saya belum melihat langkah-langkah yang lebih serius dan nyata dan kemudian masalah itu bisa diatasi oleh jajaran terkait. Saya malah dengar seperti saling menyalahkan dari satu kementerian dan kementerian lain. Ini buruk," katanya,
Menurut SBY sikap yang benar adalah segera mengambil langkah untuk mengatasi masalah tersebut dengan duduk bersama antara kementerian terkait. Dilanjutkan dengan bersama-sama berbicara dengan daerah, baik itu Gubernur, Bupati, dan Wali Kota untuk menstabilkan kembali harga 3 komoditas yang melonjak signifikan.
Pemerintah, lanjut SBY harus memberikan kepastian kepada rakyat terutama mengenai stabilnya harga-harga komoditas pangan itu. Langkah taktis dan segera itu yang dibutuhkan rakyat.
"Saya mendengarnya dalam talkshow, dalam seminar. Bukan itu. Kerja nyata, duduk bersama dengan kementerian terkait lalu solusinya apa?," ujar SBY.
"Ini memerlukan keseriusan, kerja keras dan tindakan nyata dari kita semua. Kita harus korbankan waktu, pikiran dan tenaga kita untuk itu. Saya ingatkan, saya minta semua bekerja penuh, jangan bersilat lidah di hadapan pers. Carikan solusinya, atasi dan kemudian hasilnya ada," tambahnya.
Penulis: Srihandriatmo Malau | Editor: Willy Widianto
http://www.tribunnews.com/2013/03/14...i-jangan-tidur
katanya sang mentri gak mampu menanda tangani dokumen yang terlalu banyak...