bung007akbarAvatar border
TS
bung007akbar
Kejamnya GPK Papua Terhadap TNI
Gerakan Pengacau Keamanan (GPK) kembali menujukkan taringnya, sembilan prajurit terbaik TNI gugur akibat ulah GPK yang tak berprikemanusaian. Prajurit TNI yang sudah ditembak dengan senjata laras panjang, kembali ditembak dengan pistol dan disabet dengan golok, sampai dipastikan bahwa benar-benar sudah meninggal. Kronologi kejadiannya adalah pada Kamis, 21 Februari, terjadi penembakan dan penghadangan terhadap anggota TNI di dua lokasi berbeda di wilayah Puncak Jaya, Papua oleh GPK Papua yang mengakibatkan delapan prajurit TNI gugur. Kejadian pertama, pada pukul 09.30 WIT, Pos Maleo Yonif 753/AVT di Distrik Tinggi Nambut, diserang GPK bersenjata. Akibatnya dua prajurit TNI terkena tembakan. Kedua prajurit itu adalah Lettu Inf Reza Gita Armena mengalami luka akibat terkena tembakan pada lengan sebelah kiri, dan Pratu Wahyu Prabowo terkena tembakan bagian dada sebelah kiri. Pratu Wahyu meninggal di tempat kejadian.

Kejadian kedua, pada pukul 10.30 WIT, terjadi lagi penghadangan terhadap prajurit TNI anggota Koramil Sinak Kodim 1714 Puncak Jaya, saat akan mengambil barang kiriman berupa alat komunikasi di Bandara Sinak yang dikirim dari Nabire dengan berjalan kaki. Akibat penghadangan oleh GPK bersenjata itu, tujuh anggota TNI gugur yaitu Sertu M. Udin anggota Koramil Sinak Kodim 1714/PJ, Sertu Frans Hera anggota Koramil Sinak Kodim 1714/PJ, Sertu Ramadhan Amang anggota Yonif 753/AVT, Sertu Edi Julian anggota Yonif 753/AVT, Praka Jojo Wihardjo anggota Yonif 753/AVT, Praka Wemprit anggota Yonif 753/AVT, dan Pratu Mustofa anggota Yonif 753/AVT.

Kemudian, Jumat, 22 Februari 2013 pukul 08.28 WIT pesawat Helikopter Puma TNI AU dengan Nomor Register HT-3318 ditembak GPK bersenjata pada saat melakukan evakuasi jenazah di Bandara Sinak, Puncak Jaya, Papua. Akibat dari tembakan GPK tersebut, satu kru pesawat bernama Lettu Tek Amang Rosadi menderita luka-luka pada bagian tangan sebelah kiri.Sedangkan empat kru heli yang lainnya selamat.Pesawat Heli itu mengalami kerusakan pada kaca bagian kanan tengah pecah, dan bagian depan pesawat juga terkena tembakan yang menyebabkan autopilot pesawat tidak berfungsi dengan baik.

“Helly yang dipiloti Mayor Penerbang Asep Wahyu Wijaya akhirnya memutuskan untuk balik menuju Mulia, Puncak Jaya. Proses evakuasi dilanjutkan, namun karena cuaca yang buruk sehingga proses evakuasi ditunda esok harinya,” kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksda TNI Iskandar Sitompul, didampingi Kadispenal Laksma TNI Untung Suropati, Wakapuspen TNI Brigjen TNI Suratmo, Sekdispenau Kolonel Sus Lingga Prana saat memberikan penjelasan kepada media massa di Balai Wartawan Puspen TNI, Mabes TNI Cilangkap, 26 Februari.

Atas peristiwa tersebut, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada seluruh keluarga korban. Panglima TNI mengutuk dan mengecam aksi kekerasan GPK bersenjata yang ada di Papua. Panglima TNI sudah memberikan instruksi untuk melakukan penyelidikan, pendalaman dan terus melakukan pengejaran terhadap GPK bersenjata untuk mengetahui motif dibalik peristiwa yang memilukan itu.

“Seluruh prajurit di Papua diperintahkan (Panglima TNI) untuk selalu waspada dan melakukan koordinasi dengan elemen masyarakat untuk mencegah kejadian serupa agar tidak terulang lagi,” kata Kapuspen TNI.GPK bersenjata itu selain mengunakan senjata laras panjang juga menggunakan senjata tajam jenis golok. Usai ditembak, GPK memastikan lagi bahwa kondisi prajurit TNI itu sudah benar-benar hilang nyawanya dengan melayangkan senjata tajam ke tubuh para anggota TNI, dan menembakkan pistol ke kepala prajurit TNI sampai meninggal.

Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, mengecam pernyataan tidak mendasar dari salah satu anggota Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai, Jumat, 22 Februari, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Natalius menyatakan bahwa delapan prajurit TNI yang gugur di Puncak Jaya, Papua, yang menjadi korban penembakan kelompok sipil bersenjata di Papua karena lalai dalam menjalankan tugas. “Sisanya pada tidur dan nongkrong, wajar ditembak,” kata Natalius.

Dengan pernayataan Komnas HAM itu, atas nama institusi TNI, Kapuspen TNI mendesak agar Natalius Pigai segera meminta maaf kepada TNI, khususnya keluarga korban atas pernyataannya di media massa cetak dan elektronik secara nasional. Pernyataan Natalius telah membuat sakit hati keluarga besar TNI khususnya kaum ibu, yang suaminya telah berkorban jiwa dan raga untuk Papua. “Permintaan maaf itu tidak hanya di satu media online saja (tapi juga dimedia cetak) karena dari sabang sampai merauke semua orang sudah tahu (pernyataan anggota Komnas HAM) itu. Jadi dia harus minta maaf dari Sabang sampai merauke,” ujar Iskandar

Keberadaan prajurit TNI di Papua adalah dalam rangka melaksanakan tugas yang diamanatkan oleh Undang-Undang yaitu menegakkan kedaulatan dan menjaga keutuhan wilayah NKRI. Sangat ironis apabila prajurit TNI dikatakan hanya tidur dan nongkrong yang tidak sesuai dengan fakta yang ada. Para prajurit TNI yang bertugas di Papua, juga melakukan berbagai kegiatan bhakti sosial seperti pembangunan jembatan, pengobatan gratis, pembibitan pohon, menjadi tenaga pendidik/guru di beberapa sekolah baik tingkat SD, SMP maupun SMU serta kerja bhakti bersama-sama warga masyarakat.

Mabes TNI membantah informasi yang berkembang di masyarakat bahwa TNI melakukan pembakaran beberapa tempat tinggal warga masyarakat dan juga tempat ibadah Gereja.”Hal ini tidak benar dan tidak mendasar, karena sesuai informasi dari Kodam Cendrawasih justru para prajurit TNI ikut untuk memadamkan api,” kata Iskandar Sitompul.

Disinyalir, pernyataan ini tentu memiliki tujuan untuk mengacaukan situasi di wilayah Papua, tidak menginginkan wilayah tersebut dalam keadaan kondusif dan tidak menutup kemungkinan untuk mendeskreditkan institusi TNI. Hal ini sangat merugikan citra TNI di mata masyarakat. Karenanya TNI bersama-sama dengan institusi lainnya terus melakukan penyelidikan terhadap kasus ini sehingga kasus ini tidak menimbulkan keresahan masyarakat di Papua.

0
10.9K
2
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan