Lawar Kuwir Men Sono


Usai Babi Guling engash, putar balik menuju jalan besar, jangan lupa menoleh ke kanan. Perhatikan plang “Lawar Kuwir engash”, dan inilah tujuan saya berikutnya. Kuwir ini merupakan sejenis bebek dalam Bahasa Bali.

Mengambil posisi, lalu terpesan 3 porsi lawar kuwir. Kali ini suasananya sedikit berbeda. Pemandangan belakang terlihat rumah pemilik warung, dengan nuansa rumah pedesaan yang amat kental, dan terlihat pula dengan jelas proses pengolahan makanan ini. Dan sembari menunggu, kami menikmati suasana sekitar, sampai akhirnya terlihat mbok mendekat, tentunya mengantar 3 porsi kami.

1 porsi lawar kuwir ini terdiri dari sepiring nasi putih, sate, lawar,?dan jukut?(sayur) ares lengkap dengan daging kuwir.?Untuk rasa? “Speechless, Man!” Ini menambah Minggu pagi saya terasa lebih Minggu.

Full tank. Sarapan 2 kali memang membuat saya sedikit susah bergerak. Ada sedikit ke-mager-an (males gerak), namun banyak kepuasan. Dan setelah nasi terasa turun ke perut, saatnya berdiri. “Saya sudah siap menghadapi hari ini!”

sumber : Lawar Kuwir Men Sono

Warung Jepun Bali


Kalo yang sudah pernah ke Bali pasti sudah tau dong kalo enaknya ayam betutu benar-benar khas. Dari cara penyajian, bumbu-bumbu yang aneka ragam dan rasa yang gurih di setiap gigitnya. Ahh lapar.. Oke, sudah jam makan siang saya pun memutuskan untuk makan betutu di sekitaran kantor. Kebetulan ada Warung Jepun Bali yang baru buka beberapa bulan kemaren (*sepertinya) yang menjual nasi campur betutu. Tanpa pikir panjang langsung tancap gas ke TKP.

Sampai di situ ternyata sudah mulai ramai, tapi untungnya masih ada tempat duduk buat saya dan teman saya. Duduk sebentar, kami pun langsung memesan 2 porsi nasi ayam betutu. Dan beberapa menit kemudian 2 ingka nasi campur betutu pun datang. Isinya seperti yang keliatan di foto.

Ada telor, sayur buncis, sate, ikan asin, sambel, kuah kaldu. Langsung saya coba ayamnya dan nyam nyam rasanya gurih, sedikit kenyal dan agak pedas. Pas sekali jika dimakan berbarengan dengan sayur dan ikan asinnya. Siram sedikit kaldu di nasi dan langsung saya santap semuanya. Bagi anda yang suka sate yang rasanya agak manis akan lahap sekali ditambah sambel goreng yang pedas.



Nasi betutu Warung Jepun seporsi berharga Rp 20rb + Minum. Buat kamu yang lagi di daerah Kerobokan bisa mampir ke sini yang beralamat di Jalan Raya Kesambi 101 Kerobokan, Kuta Utara. Kalo makan di lantai 2 menghadap selatan kamu bisa sekalian menikmati hamparan sawah yang tersisa di tengah himpitan rumah yang semakin padat. Warung Jepun Bali worth to try. Peace.

sumber : Warung Jepun Bali

Tipat Tahu Grenceng

Hello, it’s Sunday again! Berawal dari SMS teman, “Makan yuk?” Melihat jam, pukul 1 siang. Oke, kali ini lunch sekitaran Denpasar saja.

Dan jemputan pun datang. Sembari ngobrol, tak tau arah jalan musti kemana, makannya dimana, mobil pun berkeliling sambil memantau tempat makan yang kira-kira enak. Ciri-cirinya cuma 1, rame. Prinsip ada gula ada semut.

Sampai akhirnya di jalan Doktor Soetomo, perlahan memandang ke kanan jalan. Dan.. Oke, tempat rame! “Tipat Tahu Grenceng”, tulisannya terpampang jelas. “Wah, yang beginian belum pernah nyoba, nih!”, pikir saya. Dan mobil pun terparkir di seberang jalan. Bertemu mas-mas, “Dua, mas!”

Lokasi tempat ini strategis, di pusat kota dan eye catching. Dan tak lama, pesanan kami datang. Tahu yang hangat,?toge segar, bumbu yang berlimpah. Sebelum diaduk, terlihat menggiurkan. Dan akhirnya sendok dan garpu tergerak untuk mencampurkan bumbu bersama tipat, tahu, dan sayur toge. Setelah rata, mulut pun terbuka, glek! Apa yang dilihat mata tadi memang sama dengan apa yang dirasa lidah. Bumbu kacangnya tertumbuk halus, melengkapi hangatnya tahu, segarnya toge, dan tentunya hmm, kalo ketupat sih sama-sama aja ya rasanya. Dan 1 lagi, yang membuat bahagia, harganya. Mengeluarkan duit 10.000 dapet kembalian 1000, itu pun uda termasuk minuman. Benar-benar mantabbbb!

sumber : Tipat Tahu Grenceng

Warung Men Agus

Hari Minggu, tjakoeng (tjuatja mendoekoeng), dan mati gaya. Suasana yang tidak harusnya dilalui dengan mati gaya. Hingga akhirnya handphone berdering. “Cari makan yuk?” Tanpa ragu-ragu saya mengiyakan, bersiap-siap 15 menitan, sampai akhirnya sebuah mobil Avanza pun menjemput di depan rumah. Seperjalanan memang lumayan menyenangkan. Mendung kinyis-kinyis, lalu lintas yang renggang, siap menemani kami sampai tujuan.

Memasuki daerah Padang Sambian, menjemput seorang teman bolehlah. Sekedar untuk meramaikan suasana perjalanan, dan berbagi nikmatnya berhari Minggu. Kali ini tujuannya Canggu, menuju ke arah Tanah Lot.

Seperti biasa, perjalanan ke Canggu memang selalu menyenangkan. Hamparan sawah menambah begitu menyenangkannya perjalanan kami, dan kemudia hujan. Pas! Dan akhirnya tak lama kemudian, kami sampai tujuan. Warung Babi Guling Men Agus.

Warung ini adalah sebuah warung yang tertata sederhana, namun bersih, dengan pemandangan belakang warung langsung nyambungdengan sawah, dan sejuknya berasa. Menunggu sebentar, hidangan pun datang. Sepiring nasi babi guling, segelas es jeruk, dan semangkok kecil kulit babi guling dan kuah ares. Porsinya pas, perbandingan antara nasi dan lauknya seimbang, dan minyaknya juga tidak berlebihan. Rasanya? Rasanya benar-benar melengkapi indahnya Minggu ini. Dan jangan lupa untuk menghabiskan kulit keringnya, benar-benar empuk, dan menurut saya, pengapian saat mengolahnya benar-benar pas. Tak cukup satu, saya pun menambah setengah porsi lagi. Lovely Sunday!

sumber : Warung Men Agus

Nasi Bali Men Weti


“Jangan ngaku pernah ke Bali kalo ga pernah ke Nasi Men Weti”. Quote dari salah satu teman saya. Tapi memang benar, Nasi Bali Men Weti ini merupakan salah satu wisata kuliner yang umum di Bali. Dari segi lokasi, memang sangat memungkinkan tempat makan ini menjadi terkenal. Ya, Nasi Bali Men Weti ini berlokasi di pinggir Pantai Sindhu, Sanur, tempat wisata yang memang ramai pengunjung.

Tapi jangan salah, walaupun Nasi Men Weti ini merupakan lokasi makan yang cukup mainstream di Bali, namun, dalam penyajiannya masih secara tradisional. Mengambil lauk dengan menggunakan tangan, typical makanan Bali, seperti menguatkan kharisma nasi campur ini sehingga terkesan Bali banget. Untuk rasa, jangan diragukan lagi, dari awal dikenalnya nasi campur ini pun memang karena rasanya. Daging ayam yang bumbunya teresap mantap, kulit ayam kering, telur rebus dengan bumbu Bali, sambel goreng, semuanya dipadukan dengan rasa yang memanjakan lidah. Dan satu hal lagi, nasi campur ini 100% halal.

sumber : Nasi Bali Men Weti