Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

AdanWAvatar border
TS
AdanW
Redenominasi Angkat Martabat RI


JAKARTA - Kebijakan redenominasi oleh Bank Indonesia dan pemerintah dapat menaikkan martabat bangsa di kancah dunia. Redenominasi membuat rupiah semakin berwibawa karena pecahan rupiah jadi tidak terpaut jauh dengan dolar AS, dolar Singapura, dolar Australia, Euro, Yen dan mata uang lainnya.

"Jadi langkah melakukan redenominasi tidak perlu dikhawatirkan sama sekali," kata aktivis Gerakan Pemuda Anshor, Munadi Herlambang, hari ini.

Menurut dia, Indonesia adalah negara urutan ke 3 dengan pecahan uang besar. Urutan pertama negara Zimbabwe dengan pecahan 10 juta Dollar, Vietnam 500 ribu Dong, dan Indonesia dengan 100 ribu Rupiah

Dia menambahkan proses redenominasi hanya pemotongan mata uang tanpa mengubah nilai tukar. Redenominasi beda dengan sanering, devaluasi dan revaluasi. Devaluasi terjadi ketika pemerintah mematok kurs tetap. Sementara dalam Sanering akan terjadi pemotongan harga namun jika kondisi perekonomian tidak stabil, atau jika terjadi hiper inflasi maka masyarakat akan sangat dirugikan.

Dilain sisi, kata Herlambang mengingatkan, perlu pemahaman dari pemerintah agar sosialisasi dilakukan dengan masif dan jangka waktu yang agak panjang agar penerapan redenominasi lebih stabil dan jangka panjang terjaga. Karena dapat dipresiksi bahwa mengganti mata uang lama ke jenis baru lebih susah dibanding perubahan dimana dulu kita belum memiliki mata uang sehingga menetapkan rupiah sebagai mata uang negara.

"Potensi kendala penerapan juga akan timbul di masyarakat pedesaan yang memang tidak terlalu aware terhadap kebijakan pemerintah yang sifatnya high economy ini," katanya.

Dia menambahkan, sosialisasi pemerintah soal redenominasi tidak akan tepat sasaran jika hanya dilakukan di kota-kota besar. Pemerintah tidak hanya perlu belajar dari pengalaman Turki, Romania, Polandia dan Ukraina yang berhasil menerapkan redenominasi, tapi juga dari proses redenominasi yang gagal seperti yang terjadi di Rusia, Argentina, Brasil dan Zimbabwe.

"Kami di GP Ansor sangat gencar melakukan sosialisasi ini seiring dengan kegiatan organisasi kami di pelosok pelosok daerah," demikian Munadi.

Ekonom Rizal Ramli menyatakan penolakan keras terhadap rencana dilakukannya redenominasi tersebut. "Kami meminta agar Bank Indonesia dan pemerintah segera menghentikan rencana kebijakan redenominasi yang tidak ada urgensinya, tidak bermanfaat, dan merugikan daya beli mayoritas rakyat Indonesia," katanya.

Ditambahkannya, kebijakan untuk memperkuat nilai tukar rupiah secara semu adalah salah kaprah dan hanya akan menimbulkan gejolak yang tidak perlu.

Seandainya BI dan pemerintah ngotot memaksakan kebijakan redenominasi, akan timbul pertanyaan tentang kemungkinan adanya konflik kepentingan pejabat BI dengan pemasok kertas khusus untuk uang rupiah baru (fine papers).

"Kami sarankan Bank Indonesia untuk fokus pada tugas utamanya, yaitu menjaga stabilitas moneter dan menurunkan net interest margin yang tertinggi di dunia, dan selama ini gagal dilakukan oleh Bank Indonesia. Pemerintah juga sebaiknya fokus pada percepatan pembangunan infrastruktur, yang hanya menjadi dongeng selama delapan tahun terakhir, dan fokus pada peningkatan kesejahteraan rakyat," kata mantan Menteri Perekonomian ini...

sumber

___

cepet atuh di realisaskian biar keren mata uang rupiah emoticon-Big Grin
Diubah oleh AdanW 30-01-2013 07:30
0
2.7K
40
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan