- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Banjir Pluit, nelayan raup keuntungan Rp 4 juta sehari
TS
blasbenedict
Banjir Pluit, nelayan raup keuntungan Rp 4 juta sehari
Sambil baca, dinikmati dulu gan
Merdeka.com.Reporter : Henny Rachma Sari
Banjir yang mengepung wilayah Muara Karang, Jakarta Utara dan sekitarnya memberikan keuntungan kepada para nelayan. Perahu nelayan yang sehari-hari digunakan untuk menangkap ikap disulap menjadi alat transportasi untuk mengangkut para pengungsi.
Pantauan merdeka.com, di Jembatan Muara Karang, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pluit, Jakarta Utara terdapat kurang lebih 11 perahu nelayan yang menawarkan jasa bagi mereka yang membutuhkan. Salah satu nelayan, Karya Taronar mengaku penghasilan dari peminjaman perahunya sangat menggiurkan, dalam sehari dia bisa mengantongi uang Rp 4 juta.
"Tarifnya Rp 200 ribu, kalau mau mutar di seluruh lokasi banjir. Bisa ditawarlah harga ini," ujar Konar saat ditemui di lokasi, Senin (21/1) malam.
Pria yang akrab disapa Pak Konar ini biasanya sehari-hari berprofesi sebagai nelayan itu mengaku beralih profesi sementara untuk membantu perekonomian keluarganya. "Di lokasi saya juga banjir, namun sehari saja langsung surut. Cuaca juga tidak mendukung jadi kita mengalihkan. Ini membantu ekonomi kita juga," kata dia.
Merdeka.com.Reporter : Henny Rachma Sari
Banjir yang mengepung wilayah Muara Karang, Jakarta Utara dan sekitarnya memberikan keuntungan kepada para nelayan. Perahu nelayan yang sehari-hari digunakan untuk menangkap ikap disulap menjadi alat transportasi untuk mengangkut para pengungsi.
Pantauan merdeka.com, di Jembatan Muara Karang, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pluit, Jakarta Utara terdapat kurang lebih 11 perahu nelayan yang menawarkan jasa bagi mereka yang membutuhkan. Salah satu nelayan, Karya Taronar mengaku penghasilan dari peminjaman perahunya sangat menggiurkan, dalam sehari dia bisa mengantongi uang Rp 4 juta.
"Tarifnya Rp 200 ribu, kalau mau mutar di seluruh lokasi banjir. Bisa ditawarlah harga ini," ujar Konar saat ditemui di lokasi, Senin (21/1) malam.
Pria yang akrab disapa Pak Konar ini biasanya sehari-hari berprofesi sebagai nelayan itu mengaku beralih profesi sementara untuk membantu perekonomian keluarganya. "Di lokasi saya juga banjir, namun sehari saja langsung surut. Cuaca juga tidak mendukung jadi kita mengalihkan. Ini membantu ekonomi kita juga," kata dia.
0
4.2K
67
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan