Kebanyakan pehobi sepeda hanya memiliki waktu terbatas, pada akhir pekan saja, Sabtu dan Minggu. Sehingga aktivitas long distance cycling atau touring yang memakan waktu berhari-hari sulit untuk dijadikan pilihan. Biasanya, aktivitas bersepeda yang akan menjadi opsi adalah gowes aspal menyusuri jalanan pinggiran kota atau gowes offroad di pegunungan, berangkat pagi pulang sore.

Tapi bagi sebagian goweser yang menyukai aktivitas di alam terbuka, kedua opsi gowes di atas masih belum cukup untuk menyalurkan hasratnya berdekat-dekat dengan alam, berlama-lama berteman desir angin pegunungan, menikmati udara yang segar, menatap gemerlap bintang di langit dan hidup di alam bebas dengan segala keterbatasan. Maka, bagi goweser dengan kecenderungan minat seperti ini, bike camping adalah pilihan yang tepat.

Ada perbedaan antara long distance touring dengan bike camping. Pada long distance touring yang menjadi fokus adalah petualangan bersepeda jarak jauhnya, bukan campingnya. Sehingga meskipun membawa tenda, seorang long distance cyclist bisa tidur di mana saja, di pom bensin, di halaman masjid, di kantor polisi, di losmen, numpang di rumah penduduk atau mendirikan tenda di tepi jalan. Sedangkan pada bike camping, yang jadi fokus adalah bersepeda ke tempat camping, bukan jauhnya jarak. Jadi bisa saja jarak bersepedanya dari rumah ke camping ground hanya 10 km. Yang pasti lokasi bike camping selalu di pinggir kota, jauh dari hiruk pikuk aktivitas manusia dan dekat dengan alam.

Ada tiga tipe bike camping. Pertama, tipe loading, atau tipe tidak mau repot. Jadi semua perlengkapan camping dan bahkan sepedanya diangkut memakai kendaraan roda empat langsung ke tempat camping. Sepeda baru dipakai tidak jauh dari lokasi camping ground saja. Ada juga yang menuju camping groundnya digowes, tapi semua perlengkapan camping diangkut mobil juga. Biasanya tipe ini memakai tenda-tenda regu atau bahkan ada EO yang sudah menyiapkan segalanya.


tipe loading

Kedua, tipe touring bikepacker yang membawa sendiri semua perlengkapannya, namun ke dan dari camping ground memilih melalui jalan aspal. Tipe ini lebih cocok memakai sepeda touring rigid ataupun MTB hardtail dengan membawa side pannier di kanan kiri sepedanya. Punggung tidak dibebani backpack. Jadi penampilannya persis seperti long distance cyclist. Tenda yang dipakai biasanya tenda perorangan dan barang yang dibawa bisa banyak.


tipe bikepacker

Ketiga, tipe offroad bike camping yang membawa sendiri perlengkapannya, namun ke dan dari camping ground lebih mengutamakan jalur offroad. Sepeda yang dipakai tentu saja harus MTB, baik full suspensi maupun hardtail. Karena banyak melalui jalur offroad, sebaiknya tipe ini tidak membawa pannier samping. Cukup trunk bag atau frame bag, dibantu dengan backpack khusus untuk bersepeda kapasitas 20-25 liter. Barang yang dibawa sebaiknya ultralight gear agar ringan dan tidak memakan tempat. Bahkan tenda pun jika memungkinkan cukup jenis tarp tent saja.


tipe offroad