Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

..Ac.Milan..Avatar border
TS
..Ac.Milan..
Jeklin, Korban Pemerkosaan & Pembunuhan Ditemukan Membeku Dalam Freezer
NUNUKAN,tribunkaltim.co.id - Sesosok mayat perempuan, diperkirakan berusia 14 tahun, ditemukan di wahana bermain anak anak dalam kondisi mengenaskan. Mayatnya ditemukan dalam kondisi membengkak di dalam ruang pendingin (freezer).

Diduga mayat tersebut Sri Purwanti Salindingimantora alias Jeklin, gadis berusia 14 tahun yang masih duduk di bangku SMP di Nunukan. Ia dilaporkan ibunya Sarlotamanto hilang sejak Sabtu (20/10/2012) lalu.


Ruang pendingin (frezer), lokasi ditemukannya sesosok mayat misterius



"Menurut keluarga yang sudah melihat mayatnya, dia benar Jeklin," ujar Otto Simontanduk, salah seorang warga yang ditemui di tempat kejadian perkara (TKP).

Hingga Rabu (31/10/2012) malam sekitar pukul 19.00, ratusan warga masih mengerumuni TKP. Meskipun mayat korban telah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) sekitar setengah jam sebelumnya.

Rafli, saksi mata menceritakan, sebenarnya korban sudah ditemukan di wahana yang berada di Jalan Angkasa, Kecamatan Nunukan oleh pekerja di sana sejak Selasa kemarin. "Tapi sangkanya boneka. Karena dia liat kakinya keluar dari freezer," ujarnya.

Namun saat masuk kerja sore tadi, pekerja tersebut kembali membuka freezer untuk memastikannya.

Rafli yang kebetulan keluarga pemilik wahana dimaksud langsung menuju ke TKP. Setelah membuka freezer dimaksud, benar ada mayat di dalamnya. "Saya buka melengkung kakinya diatas, muka nda kelihatan. Badannya ditutup kompor gas. Jadi dia menungging, kepalanya menghadap bawah di dalam freezer," ujarnya.

Ia memperkirakan anak tersebut berusia 14 tahun. Didalam freezer, anak itu hanya mengenakan celana dalam berwarna hitam. Rafli lalu menelepon Polisi. "Sekitar 10 menit Polisi sudah datang. Sekitar setengah tujuh mayatnya dibawa ke rumah sakit" ujarnya.

Saat ditemukannya, meskipun kondisi tubuh korban bengkak namun belum berbau. Saat itu freezer memang dalam kondisi kosong. Rafli mengatakan, meskipun menyala freezer tersebut hanya terisi saat wahana dimaksud disewa untuk acara ulang tahun.

Hilangnya Sri bermula pada Sabtu malam sekitar pukul 19.00, saat ia meminta izin kepada ibunya untuk menghadiri pesta ulang tahun Cintya, rekannya. Sejak berangkat dari kediamannya di Jalan Pong Tiku, Kelurahan Nunukan Tengah malam itu, keberadaan Sri sudah tidak diketahui lagi hingga hari ini.

"Karena kebetulan orang tua korban ini berjualan, sehingga saat itu dia tidak sempat pulang ke kediamaannya malam itu. Sehingga dia tidak tahu anaknya sudah pulang atau belum," kata Kapolres Nunukan, AKBP Achmad Suyadi melalui Paur Subbag Polres Nunukan Aiptu M Karyadi.

Minggu pagi saat hendak beribadah, sang ibu lalu mencari anaknya. Namun anak kandungnya itu sudah tidak ditemukan lagi.

Ia lalu menanyakan keberadaan Sri kepada tetangganya, namun tetangganya itu menegaskan jika sejak malam korban belum pulang.

"Dia meyakinkan lagi pada temannya, di mana yang awal izinnya datang ke tempat saudari Cintya. Dia mengatakan, korban pada saat pesta tidak hadir," ujarnya. (*)

Penulis : Niko Ruru
Editor : Sumarsono
Sumber : Tribun KalTim





Si Pembunuh Sadis Itu Bernama Aldi


NUNUKAN,tribunkaltim.co.id- Polisi, Kamis (1/11/2012) dinihari sekitar pukul 01.15 berhasil meringkus Aldi, tersangka pembunuhan Sri Purwanti Salindingimantora alias Jeklin (14). Penangkapan karyawan wahana bermain anak-anak di Jalan Angkasa, Kecamatan Nunukan ini, dilakukan Polisi beberapa jam setelah jasad Jeklin yang sudah 10 hari berada di freezer (pendingin daging) ditemukan sore kemarin.

Kepala Satuan Reskrim Polres Nunukan AKP Ardian Rahayudi menjelaskan, saat ditangkap Aldi sempat berontak. Ia menyangkal telah melakukan pembunuhan. “Tapi dengan kekuatan 10 personil kami, dia kalah kuat,” ujarnya.

Penangkapan ini juga disaksikan sejumlah masyarakat di sekitar lokasi penangkapan. Warga yang kesal dengan Aldi berupaya memberikan hadiah bogem mentah ke wajah pelaku. “Memang saat kita bawa tersangka, ada yang nyusup. Tetapi kita berupaya mengamankan sehingga kita sudah bisa netralisir,” ujarnya.

Ardian mengatakan, pihaknya telah berupaya segala daya untuk menangkap pelaku. Penangkapan ini murni dari penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian. “Ini kita kembangkan, ini murni penyelidikan. Pengembangan ini kan bisa melalui handphone, bisa terlacak dari handphone, bisa dari informasi. Kita kembangkan. Kita sambung-sambungkan sehingga ini kita kait-kaitkan,” ujarnya.

Saat ditangkap memang Aldi sempat membantah telah membunuh Jeklin. Namun setelah dibawa ke Mapolres Nunukan dan dilakukan pemeriksaan, dengan berbagai alibi akhirnya Aldi mengakui perbuatannya.

Hingga siang ini pelaku masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Nunukan. “Saya belum bisa menjelaskan seperti apa dia membunuh. Karena saat ini pelaku masih kita periksa,” ujarnya.



Aldi Dijerat Pasal Pemerkosaan Anak


TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN-- Kapolres Nunukan AKBP Achmad Suyadi mengatakan, pihaknya akan menjerat Aldi, dengan ancaman hukuman yang terberat. Kasus pemerkosaan terhadap korban Sri Purwanti Salindingimantora alias Jeklin (14), akan dijadikan pasal sangkaan karena hukumannya lebih berat dibandingkan dengan kasus pembunuhannya.

“Ini harus kita berikan pencerahan kepada masyarakat. Ini ancaman hukumannya, penerapan pasal memang terbalik dengan perbuatan. Kalau dilihat memang pembunuhan itu lebih berat, kalau lihat perbuatannya lebih sadis yang membunuh. Tetapi kalau dilihat pasalnya yang lebih berat malah kasus pemerkosaannya daripada pembunuhan. Ini karena anak-anak. Kalau anak-anak ada UU Nomor 23/2002 tentang Perlindungan Anak,” ujarnya, Jumat (2/11/2012) saat menerima tokoh-tokoh Toraja di ruangan kerjanya.

Ia mengatakan, perlu mengomunikasikan penerapan pasal ini. Terkadang masyarakat hanya mengacu pada kitab undang-undang hukum pidana (KUHP), melihat ancaman hukuman pembunuhan lebih berat daripada pemerkosaan.

“Mereka menyamakan dengan orang dewasa. Yang dilihat perbuatan bukan ancamannya. Ini kita menggunakan undang-undang perlindungan anak. Mungkin ini yang perlu diberikan pemahaman kepada masyarakat,” ujarnya.

Secara umum Polisi belum menemui kendala dalam pengusutan kasus dengan tersangka tunggal Aldi. Pemeriksaan intensif terus dilakukan dan setiap perkembangan akan disampaikan kepada keluarga korban.

“Kami memeriksa ini-ini dan ini. Kalau keterangan kurang, kami bisa dibantu. Bersinergi supaya ini cepat. Mendingan ini kita sampaikan. Kalau ada informasi bisa disampaikan terbuka. Kalau masyarakat tidak perduli, kita setengah mati,” ujarnya.

Kapolres pada kesempatan itu juga menyampaikan belasungkawa. “Saya juga pernah merasakan seperti yang bapak-bapak rasakan. Bagaimana anak saya diperlakukan seperti ini, bagaimana sakitnya kerabatnya. Tapi bukan berarti di negara kita ini kalau dibunuh, dia harus dibunuh. Kita harapkan ini bisa diproses dengan baik. Kita sudah punya contoh, kita sudah tangani kasus seperti ini,” ujarnya.

Ia meminta para tokoh Toraja untuk bersinergi. Jika ada uneg-uneg yang ingin disampaikan sebaiknya melalui dialog, bukan dengan pengerahan massa. Kalaupun nantinya dalam proses penyidikan ada hambatan yang besar ditemui, pihaknya berjanji akan mengundang keluarga korban untuk gelar perkara selain mengundang kejaksaan dan pengadilan. “Tapi mudah-mudahan kasusnya tidak serumit yang terjadi,” ujarnya.

Ia berharap semua pihak dapat menahan diri terkait persoalan dimaksud. “Manakala ada informasi yang membuat panas, dikomunikasikan kepada kami,” ujarnya.

Kaporles juga berjanji akan memprioritaskan penanganan kasus dimaksud. “Kita berdayakan penyidik fokus ke sini. Kita pun kalau sudah diterima kejaksaan, lega kita,” ujarnya.


Komentar TS :
Sebelumnya TS hanya mengucapkan turut berduka cita untuk keluarga korban. emoticon-Berduka (S)

Berita ini baru tadi siang ane melihatnya di news tv. dalam benak TS, kok da manusia seperti ini, manusia dengan pemikiran dangkal. kalaupun dia pingin memuaskan nafsunya, lha tinggal cari pramuria dari pada harus menghentikan jalan hidupnya seseorang emoticon-Mad (S) dan peran keluargapun menjadi poin penting untuk menciptakan karakter pada anak terlebih lagi ketika anak dalam masa labil seperti korban pada berita ini
0
15.8K
44
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan