VIVAnews - Komisi X DPR dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sepakat untuk menambah jam pelajaran agama untuk mengantisipasi terjadinya tawuran antar siswa. DPR akan mengundang gubernur yang daerahnya sering terjadi tawuran.

"Jam pelajaran agama dapat meningkatkan akhlak dan karakter bangsa, serta kebudayaan," kata Wakil Ketua Komisi X Syamsul Bahri di Gedung DPR, Jakarta, Rabu 26 September 2012.

Dalam rapat kali ini, DPR sekaligus menyampaikan usulan agar pemerintah membuat regulasi untuk mengantisipasi gejala tawuran. Regulasi yang dibuat harus jelas dan dapat memperbaiki sistem pendidikan nasional.

"Dan pro aktif melakukan koordinasi dengan pihak terkait seperti Kepolisian," tegas dia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga diminta untuk mengevaluasi sekolah-sekolah yang selalu terlibat tawuran dan kekerasan.

Salah satu usulan adalah memberikan reward bagi sekolah yang dapat mereduksi tawuran. "Dan punishment bagi sekolah yang terlibat tawuran dan atau kekerasan," tutur politisi Fraksi Golkar ini. Dalam waktu dekat, Komisi X juga akan mengundang gubernur di seluruh provinsi yang siswanya sering melakukan tawuran.

Tawuran antara dua sekolah unggulan Jakarta, SMAN 6 dan 70 di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan menewaskan satu murid SMAN 6 pada Senin siang. Hari ini, dua tawuran terjadi di Manggarai dan di sekitar Halim Perdanakusuma. Akibat tawuran hari ini, satu siswa tewas dan satu lainnya kritis.

sumber

kalo menurut ane bukan masalah agamanya gan, tapi bagaimana menghargai sesama makhluk hidup, binatang aja bisa menghargai sesama, masa manusia ga bisa?? yang perlu dapat pelajaran agama sebenernya anggota DPR kalo kata ane.