creatipAvatar border
TS
creatip
Fotografi Produk? Kok Mahal...?!?!
Quote:


Permisi, numpang buka thread baru....

Dulu sih pernah saya tulis juga tulisannya, tapi bukan sebagai thread, melainkan sebagai reply di sebuah thread, yang saya cari sekarang gak nemu lagi (mungkin carinya kurang teliti emoticon-Smilie)

Kalau ada thread lain yang kira2 cocok untuk ditaruh/digabung, monggo dipindahkan...emoticon-Smilie

Saya kepikiran buat thread ini, karena baru2 ini ada alumni kursus yang mengalami pertanyaan di atas. Saya ingat dulu pernah menulis tentang topik ini, tapi ya tadi itu, dicari gak nemu...emoticon-Smilie

Anyway, ini pemikiran saya, jadi mungkin benar, mungkin juga salah....

Fee foto produk tentu bervariasi, tergantung fotografernya, tergantung tingkat kesulitannya, tergantung jumlah fotonya, tergantung 'kelas' produknya, dll. Tapi reaksi yang sering saya dengar, dan alami sendiri: berapapun fee yang kita ajukan, akan keluar reaksi seperti di judul, 'Kok mahal...??'

Sebenarnya 'mahal' atau 'murah' itu relatif sih. Starbucks dengan harga kopi hitam panas 1 cup/gelas kecil 40-60rb an tetap saja ramai pengunjung, dimana dengan harga 5rb-7rb bisa dapat 1 gelas besar kopi hitam panas di warung kopi. Jadi kelihatan, yang namanya 'mahal' atau 'murah' tidak absolut, melainkan relatif, tergantung pihak yang menilainya. Ok, kita lanjut ke pembahasan:

Supaya gampang, saya berikan 1 contoh skenario: misalnya seorang fotografer diminta foto produk jualan online. Lalu diberikan harga 50rb/frame (misalnya). Saya hitung 1 frame saja, tidak hitung jumlah besar (bulk), biar sederhana perhitungannya. Lalu keluar kalimat 'kok mahal...??'

Apakah benar 'mahal'?

Misalnya modal produk tersebut adalah 30rb, dijual 50rb. Jadi untungnya 20rb/produk. Sebelum ada 'campaign' iklan, dalam 1 bulan terjual sebanyak 100 produk. Jadi untung kotor = 100 x 20rb = 2jt/bulan.

Lalu si pihak penjual kepikiran untuk melakukan 'campaign' iklan, dimana salah satunya adalah memanggil fotografer, dan saya berikan harga di atas, 50rb/frame.

50rb/frame hanya mendapatkan fotonya. Jadi katakanlah untuk persiapan lainnya (cetak brosur/flyer, pasang iklan dikoran, dll) adalah 50rb/produk. Jadi totalnya campaign iklan untuk 1 produk = 100rb.

Lalu dengan adanya campaign iklan tersebut, penjualan meningkat. Dari yang tadinya 100 produk/bulan, jadi 200 produk/bulan. Untung kotornya naik jadi 200 x 20rb = 4jt/bulan. Selisih untung kotornya = 2jt/bulan.

Dengan kata lain.....dengan mengeluarkan uang 50rb untuk foto produk, atau 100rb untuk total campaign iklan, si penjual mendapatkan tambahan keuntungan 2jt/bulan. Ingat, per-bulan lho, karena foto produk tersebut bukan bahan makanan yang akan basi/rusak. Kalau fotonya dipakai 6 bulan, maka selisih keuntungannya dikali lagi dengan 6 = 12jt/6 bulan. Dimana pengeluaran untuk membayar fotografer hanya 1x saja, yaitu 50rb, waktu pemotretan. Ok, katakanlah produknya merupakan produk musiman (biasanya produk2 fashion), jadi 1 foto produk hanya bertahan 1 bulan. Itu saja masih untung, 'membuang' 100rb, 'mendapat' 2jt.

Jadi kalau dipikir2, apakah 'mahal' membayar fotografer 50rb, untuk mendapatkan tambahan keuntungan 2jt?

Di lain pihak, bagi si fotografer, fee 50rb biasanya akan habis duluan untuk biaya bensin, makan, pulsa, parkir, dll. Paling lama tahan 3-4 hari.

Nominal2 di atas hanya rekaan, untuk memudahkan saya menjabarkan poin yang saya maksud. Dalam realita, tentu nominalnya bervariasi.

Sebenarnya inti pembahasan ini akan kembali lagi ke 'money value' vs 'value for money'. Kalimat ini sering saya tulis dan bahas di thread2 lain juga.

Misalnya: saya mengatakan, saya baru membeli sebuah barang seharga 100jt.

Dari segi money value (nominal uang), 100jt tentu bukan angka yang kecil. Sayangnya, sorry to say, kebanyakan orang menyoroti sampai disini saja, yaitu money value.

Lalu saya ditanya lebih lanjut, memangnya 100jt untuk membeli apa? Saya jawab, untuk membeli mobil mercedez benz sport 2 pintu convertible. Yang punya sedang BU, dan mau jual cepat....

Dari segi value for money (apa yang didapat dengan nominal segitu), tentu ini adalah deal yang bagus sekali. Kalau dalam kehidupan nyata saya dapat tawaran deal seperti itu, saya bela2in deh hutang uang ke sana sini. Toh ketika dijual lagi, keuntungan saya jauh di atas modal + bunga nya kok....emoticon-Big Grinemoticon-Big Grin

Perusahaan advertisement (atau pihak yang punya keahlian di bidang advertising) sudah mengerti betul dengan hal ini. Makanya kita lihat campaign iklan rokok bisa menghabiskan dana beberapa milyar (untuk spot iklan TV, radio, media cetak, baliho, event, dll). Padahal berapa sih harga produk yang dijual? Rokok lokal paling mahal 20rb sebungkus. Kenapa mereka berani menghabiskan dana beberapa milyar untuk produk seharga 20rb/bungkus? Karena mereka tahu betul mengenai 'value for money'. Mereka tahu bahwa si produsen rokok bisa mendapatkan keuntungan total yang lebih dari beberapa milyar yang habis untuk campaign iklan tersebut.

* sebenarnya agak salah ya kalau saya post di forum fotografi yang isinya fotografer semua. Seharusnya saya post di forum 'calon klien fotografi yang bimbang dengan harga jasa foto produk', sayangnya gak nemu forum seperti itu....emoticon-Smilieemoticon-Smilie

** disini saya tidak menyoroti 'fotografer yang memberikan harga murah', karena masalah harga adalah hak prerogatif masing2 fotografer. Juga menghindari salah tangkap/paham tentang thread ini. Yang saya soroti adalah 'calon klien yang hanya menyoroti 'money value', bukan 'value for money'....' emoticon-Smilie
0
16.3K
42
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan