Setelah bermain cukup impresif di musim 2010-11 (bermain total sebanyak 17 kali dan 4 di antaranya bermain sebagai starter), gelandang yang satu ini digadang-gadang bakal menjadi bintang baru Chelsea. Namun, dia justru mengalami penurunan performa di musim berikutnya.

Gelandang ini sebenarnya memiliki skill yang cukup bagus, namun dia tak memiliki kesempatan untuk menunjukkannya. Kesempatan bermain di Chelsea sangat minim. Saat dipinjamkan ke Swansea pun dia tak cukup banyak mendapat kesempatan mencicipi lapangan hijau. Saat ini, McEachran memerlukan klub yang mau memberikannya kesempatan untuk berkembang. Chelsea harus meminjamkannya lagi ke klub lain, atau jika dia tetap bermain di Chelsea, pelatih Roberto Di Matteo harus mulai memberinya kepercayaan untuk bermain.

Namun, jika ingin pelatih memberinya kepercayaan untuk bermain, dia pun harus berlatih lebih keras lagi. Jika dia mampu menembus setidaknya bangku cadangan Chelsea, maka jalan akan semakin terbuka baginya untuk berkembang.

Sebelum dipinjamkan ke klub Wolverhampton, gelandang yang satu ini sempat tampil apik di putaran pertama liga Inggris musim 2011-12. Tujuan Arsene Wenger meminjamkannya adalah untuk mematangkan pemain muda ini. Sayang, hanya empat pertandingan saja yang sempat dijalaninya bersama The Wolves karena dia didera cedera pada ligamennya. Dia pun harus beristirahat hingga akhir musim.

Jika tak mengalami cedera tersebut, mungkin awal musim ini dia telah siap melapis lini tengah Arsenal. Pemain ini memiliki modal power yang kuat, staminanya pun seperti tiada habisnya, dan yang terpenting, tekel-tekelnya sangat solid dalam menghentikan pergerakan bola lawan. Nantikan saja penampilannya yang tak kenal lelah dan tak kenal takut dalam menghalau setiap serangan lawan saat dia pulih dari cederanya.

Salah satu gelandang muda yang memiliki umpan akurat di liga Inggris. Liverpool cukup beruntung mendapatkan tanda tangan pemain yang satu ini. Saat ini, dia mungkin masih akan kesulitan dalam menembus ketatnya persaingan di lini tengah Liverpool, namun, tanda-tanda dia akan bersinar telah mulai nampak.

Saat King Kenny masih berkuasa di klub Merseyside tersebut, Shelvey diberikan kepercayaan untuk turun sebagai starter dalam tujuh laga Liverpool. Hasil-hasil laga yang dijalaninya memang tak memuaskan, namun setidaknya dia telah mendapatkan tambahan pengalaman yang berharga. Saat laga melawan Chelsea, dia mampu mencetak gol dari tendangan jarak jauh.

Saat ini The Reds dipimpin oleh pelatih baru Brendan Rodgers. Pelatih ini memiliki gaya permainan yang mengandalkan penguasaan bola. Agar dapat menguasai bola selama mungkin, pemain harus mampu menerima dan sekaligus mengumpan dengan baik. Si botak ini tentunya akan cocok dengan tipe permainan tersebut. Brendan Rodgers akan mampu membawa pemain ini jauh lebih berkembang dari sebelumnya.

Striker bertubuh tinggi besar ini pindah menuju Sunderland dari klub lamanya, Ipswich Town dengan fee sebesar 8 juta Poundsterling. Namun, penampilannya di musim perdana dengan klub berjuluk Black Cats tersebut malah mengecewakan. Dari 16 laga yang dilaluinya, dia hanya mampu menceploskan sebiji gol. Di musim mendatang, dia harus meningkatkan performanya. Dia harus membayar kepercayaan yang diberikan Sunderland kepadanya.

Sebelumnya, dia banyak dipuji banyak pihak karena perkembangan skill-nya yang signifikan walaupun usianya masih belasan tahun. Dia sempat dianggap sebagai striker masa depan Inggris. Sekarang, dia akan segera berumur 21 tahun. Jika tak segera menampilkan perkembangan yang cukup berarti, dia akan dicap sebagai pemain yang biasa-biasa saja. Label yang sempat disematkan kepadanya akan menguap begitu saja.

Dia harus segera menggali lagi potensi yang ada pada dirinya. Dia harus bekerja lebih keras lagi dari sebelumnya dan mulai mencetak gol bagi Sunderland.

Jika anda adalah fans Spurs, anda pasti paham dengan potensi yang ada dalam diri pemain yang berposisi sebagai bek tengah ini. Musim lalu, dia memang tak tampil bersama Spurs, namun bersama Swansea dengan status pinjaman. Penampilannya sangat impresif! Lini belakang Swansea menjadi cukup sulit untuk ditembus tim-tim besar sekalipun.

Usianya masih 20 tahun, namun jangan ragukan skill yang dimilikinya. Banyak pihak yang menilai bek satu ini memiliki skill yang cukup lengkap dan hampir dapat disejajarkan dengan bek-bek papan atas macam Martin Skrtel, Joleon Lescott maupun Gary Cahill. Caulker sedang meretas jalannya sebagai bek papan atas dunia.

Jika AVB memutuskan untuk tak meminjamkannya ke klub lain musim depan, dia bisa menjadi pelapis utama bagi para pemain senior seperti Ledley King, William Gallas dan Michael Dawson. Caulker tak akan mengecewakan pelatih barunya tersebut.

Setahun yang lalu, pemain asal Belgia ini disebut-sebut sebagai The Next Drogba. Keduanya memang memiliki kesamaan secara fisik. Gaya permainannya pun sama, mengandalkan power. Insting golnya juga lumayan tajam. Namun, sejak dirinya menerima pinangan Chelsea, segalanya berubah. Baik AVB maupun Di Matteo tak memberinya kesempatan untuk beraksi di lapangan hijau. Masuk sebagai pemain pengganti pun jarang dilakoninya.

Hasilnya, Lukaku pun meradang. Dia ingin segera out dari Chelsea, setidaknya sebagai pemain pinjaman. Keinginan striker ini mungkin akan segera terwujud. West Ham telah siap memberikan penawaran untuk meminjam Lukaku musim depan. Jika ini benar-benar terjadi, maka siap-siaplah para penggila bola menyaksikan kemampuan Lukaku yang sesungguhnya. Seperti yang telah disebutkan di atas, insting golnya cukup tajam. Lukaku akan mampu mencetak banyak gol bagi West Ham.

Tunggu saja 'ledakan' pemain yang satu ini jika dia diberikan kesempatan untuk tampil secara reguler.

Awal-awal penampilannya bersama United setelah ditransfer dari Blackburn Rovers musim lalu sangat apik. Lini Belakang United menjadi lebih solid dengan kehadirannya. Dia mampu menutup lubang-lubang yang dihasilkan dari kecerobohan Johnny Evans maupun Rio Ferdinand. Dia pun tak jarang merangsek maju untuk membantu lini depan membobol gawang lawan. Penampilannya tanpa cela.

Namun, seiring berjalannya waktu, penampilannya cenderung menurun. Akibatnya, dia pun tak terpilih masuk dalam skuad Inggris yang berlaga di Euro 2012 lalu. Posisinya di tim inti United pun kian lama kian tergusur.

Musim depan akan menjadi musim pembalasan dendam baginya. Dia akan bersaing dengan Chris Smalling dan Rafael di posisi bek kanan, dan sesekali tampil sebagai bek tengah berduet dengan Rio Ferdinand ataupun Nemanja Vidic. Dia harus mampu menunjukkan kepada semua pihak, terutama kepada Fergie, bahwa dia memang memiiliki kualitas untuk menghuni lini belakang klub sebesar Manchester United.

Terpilihnya pemain serbabisa ini ke dalam skuad Inggris yang berlaga di Euro 2012 merupakan bukti bahwa pemain ini memang memiliki kualitas yang sangat mumpuni sebagai seorang pesepakbola muda. Di bawah bimbingan sang professor Arsene Wenger di Arsenal, dia akan menjadi pemain yang semakin berbahaya. Letak kekuatan pemain ini ada pada kecepatan lari dan dribbling-nya.

Namun, ada satu pertanyaan mengenai masa depannya, yaitu, di manakah posisi yang pas baginya untuk berkembang? Saat ini, dia bisa bermain di kedua sisi sayap dengan sama baiknya. Ketika dipasang sebagai pemain tengah pun dia tak mengecewakan. Atau mungkinkah dia akan dirotasi dimana saja di antara kedua lini tersebut sesuai dengan kebutuhan tim? Kemampuannya yang dapat bermain di berbagai posisi mungkin akan memberinya lebih banyak kesempatan bermain, namun sepertinya pemain ini lebih baik dimatangkan saja sebagai seorang winger.

Jika Wenger sukses memolesnya, maka daya serang Arsenal akan semakin dahsyat.