Ikka.wuwiwaAvatar border
TS
Ikka.wuwiwa
Sejuta Pesona Pulau Sangiang Banten
Setelah September 2011 yang lalu saya dibuat penasaran dengan pulau ini. Dan akhirnya mengunjunginya, Oktober tepatnya 22 dan 23 Oktober 2011 saya kembali ke Pulau Sangiang ini. Di kunjungan yang pertama saya belum berhasil mengeksplore pulau ini terlebih ke pemukiman penduduknya yang berjumlah sekitar seratusan warga. Pulau Sangiang ini adalah sebuah pulau kecil yang terletak di Selat Sunda, yakni antara Jawa dan Sumatra dimana secara administratif pulau ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Serang Banten.
Spoiler for Sangiang Island:

Spoiler for Sangiang Island:


Sekitar 2 minggu saya mulai menghubungi Bapak TNI AL yang nantinya akan membantu saya mengeksplore pulau ini termasuk mencarikan perahu yang lebih murah dibandingkan perahu yang saya gunakan di kunjungan pertama. Sengaja saya minta tolong dicarikan perahu warga di pulau ini, setidaknya memberikan tambahan penghasilan untuk warga di situ. Akhirnya dapat juga perahunya. Perahu ini milik Pak Rais dimana para ABK nya adalah penduduk di Pulau Sangiang.

Dari Jakarta, kami berkumpul dulu di belakang Plaza Semanggi, sebelum berangkat. Kami satu rombongan 15 orang yang dengan satu mobil Elf dan satu mobil pribadi yang dibawa salah seorang teman. Sekitar jam 8 peserta sudah kumpul semua dan berangkatlah kami. Nasi uduk dan lontong sarapan pagi yang kami makan di dalam Elf. Sarapan ini pemberian dari Mbak Mike dan Mbak Novie (Duo Pinky saya menyebutnya karena semua barang yang digunakan berwarna Pink). Kami belum membeli air minum untuk selama di Pulau Sangiang, maka berhenti dulu di rest area dalam tol. Kami membeli 1 dus air mineral ukuran 1.500 ml dan 2 dus air mineral gelas.

Sebelumnya para peserta diberitahu bahwa selama di Pulau Sangiang mesti mengurusi makan sendiri terkecuali makan siang pada hari Minggu yang sudah saya pesan kepada ABK seharga 15 ribu seorang untuk 16 porsi. Kurang lebih rencana makan kami selama di sana seperti ini :

  • Makan Pagi Hari Pertama : sarapan di rumah masing-masing atau bawa dari rumah
  • Makan Siang Hari Pertama : mencari di daerah Anyer
  • Makan Malam Hari Pertama : bungkus nasi yang dibeli ketika makan siang
  • Makan Pagi Hari Kedua : masak mie instan dan bikin roti bakar
  • Makan Siang Hari Kedua : sudah pesan ke ABK
  • Makan Malam Hari Kedua : mencari di perjalanan pulang dari Anyer ke Jakarta.

Spoiler for Sangiang Island:

Rencana di atas diberitahukan ke peserta agar bisa mempersiapkan kebutuhannya masing-masing. Kebutuhan pribadi lainnya seperti sleeping bag, obat pribadi, matras, senter, alat snorkeling, lifejacket, baju ganti, alat makan, jaket, jas hujan, perlengkapan mandi serta meminum obat anti malaria juga yang menjadi Informasi di hari-hari sebelum kepergian. Sedangkan kebutuhan trip seperti tenda, alat masak juga perlu disiapkan.
Spoiler for Sangiang Island:

Sekitar jam 10.30 kami sampai di tempat yang sudah diarahkan oleh pak Rais pemilik kapal yaitu di Hotel Pisita. Sehubungan di daerah Banten sedang diadakan Pilkada maka kami baru bisa menyebrang jam 12 siang. Akhirnya kami memutuskan untuk bermain - main di pantai hotel tersebut, ada beberapa penjualan baju serta suvenir maka kami juga berbelanja. Pukul 12 siang kami mencari warung nasi untuk makan siang sekaligus bungkus untuk makan malam. Akhirnya ketemulah Warung Nasi Padang yang tidak begitu jauh dari dermaga desa Tegal, Cikoneng.
Spoiler for Sangiang Island:

Setelah selesai makan siang kami langsung meluncur ke dermaga penyeberangan dimana kapal sudah siap mengangkut kami. Dermaga ini letaknya sekitar 2 km dari Pasar Anyer setelah hotel Sanghyang. Cuaca hari ini cerah mengarah ke panas, sekitar satu jam perjalanan kami dari Anyer ke Pulau Sangiang. Pertama kali kami kunjungi adalah lokasi di sekitar Villa Direksi dekat Pos TNI AL yang terdapat bangunan dan bekas tempat penyimpanan meriam Jepang di Perang Dunia ke 2. Bangunan Jepang ini sudah hancur dan ditumbuhi banyak tanaman dan pohon. Kemudian kami melanjutkan tracking hutan menuju Pantai Batu Mandi dan Menara Pandang.
Spoiler for Sangiang Island:

Agak masuk sedikit ke arah barat, sekitar 200 meter dari start tracking hutan, akan dijumpai bangunan bekas resort-resort yang sudah hancur. Di depan resort ini terdapat pantai Batu Mandi yang menurut saya cocok untuk menantikan matahari tenggelam. Berada di pantai ini berasa berada di tempat yang sangat jauh dari Jakarta, sepi, tenang itu yang saya rasakan. Jika mau meniti tangga ke bukit atas di tempat ini juga bisa melihat wilayah pulau Sangiang dari menara pandang ( tempat tertinggi di Pulau Sangiang ).
Spoiler for Sangiang Island:

Spoiler for Sangiang Island:

Setelah puas bermain main di sini sekitar jam 4 kami kembali ke perahu untuk menuju ke Dermaga Sangiang. Di dekat dermaga inilah tempat kami mendirikan tenda untuk bermalam. Ada 3 tenda yang kita gunakan. Setelah mendirikan tenda-tenda ini saya dan beberapa teman mencoba jalan ke arah dalam dan ternyata kami menuju rawa-rawa yang terdapat jembatan kecil, dari sini sedikit pemandangan matahari terbenam terlihat walau tertutup pohon. Sesekali kami melihat ke bawah jembatan karena melihat ikan-ikan seukuran jari tangan lewat secara bergerombol.
Spoiler for Sangiang Island:

Spoiler for Sangiang Island:

Setelah puas bermain di jembatan kecil kami kembali ke tenda. Waktu mulai malam... biasanya kegiatan yang dilakukan adalah kumpul, makan malam, dan bermain. Namun karena peserta kali ini banyak yang belum saling kenal akhirnya kita kumpul dan saling mengenalkan dirinya dan aktivitas masing-masing. Setelah saling memperkenalkan diri kami memulai makan malam.
Spoiler for Sangiang Island:

Menatap ke langit bintang mulai bermunculan sepertinya kali ini tidak seperti kunjungan pertamaku yang sepi bintang. Akhirnya kami pun tidur di atas dermaga sangat menarik dengan menatap lampu lampu di daerah Anyer dari kejauhan serta beratapkan bintang-bintang di angkasa. Sleeping bag dan matras pun siap digelar di atas dermaga. Akhirnya bapak TNI AL datang juga membawa daging yang katanya siap buat dibakar-bakar dan disantap oleh kami. Sedikit cerita dari Pak Rahman (TNI AL), untuk kami selalu waspada... untuk tidur bergantian, serta tidak berjalan di dalam hutan dalam keadaan gelap malam, hal ini dikarenakan masih banyaknya rawa hidup di sekitar hutan Pulau Sangiang ini...
Spoiler for Sangiang Island:

Dua orang dari TNI AL ini yang sedang bertugas menjaga pulau ini. Dengan alat pancingnya mereka siap menemani kami malam ini. Setelah ngobrol banyak dengan si bapak ini, saya dan ketua rombongan trip yang berjaga-jaga di sekitar tenda akhirnya lelap juga. Beberapa rekan-rekan yang tidur di dermaga juga ada beberapa yang masuk ke dalam tenda sekitar jam 2 malam, dimana angin mulai menyapa kami.
Spoiler for Sangiang Island:

Sekitar jam setengah lima saya terbangun dan menghampiri dermaga untuk melihat matahari pagi. Keadaan pagi kali ini berbeda dengan kunjungan pertama saya yang disambut matahari yang sangat cantik. Matahari hari ini seperti malu-malu menampakkan. Akhirnya saya bersiap-siap memasak air panas untuk menyeduh mie instan, susu, kopi, serta teh. Sementara beberapa teman lainnya bermain di rawa dekat jembatan kecil di belakang. Setelah semua selesai sarapan, kami mulai merapikan tenda dan semua perlengkapan. Tidak lupa juga untuk memunguti sampah-sampah di sekitar area tenda.
Spoiler for Sangiang Island:
0
13K
502
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan